" Tidak!", jawabku pura-pura. Padahal secara diam-diam aku berteman dengan nama samaran.
Menurut Tulus nama Gita yang melekat pada Anindia itu gara-gara dari aku. Awalnya aku bingung, tetapi Tulus menjelaskan bahwa dia berbohong pada Anindia, jika nama Gita itu pemberianku.
" Gila kamu Tulus, kenapa bawa namaku?', tanyaku dengan perasaan yang senang.
" Iya Bar, Anindia sangat senang kalau aku berita tentang kamu, dia langsung memberiku sebatang cokelat!', jawab Tulus.
Tulus menjelaskan lebih dalam bahwa setelah lulus SMP, hingga perguruan tinggi Anindia selalu mencari aku. Hingga dia memutuskan  menikah lalu bercerai dengan suami pertamanya dan menikah lagi dengan suami keduanya Faiz. Tak lama kemudian terlihat handphone-ku ada whats App. Aku membaca japri dari Anindia
" Akbar, kamu sudah ketemu Tulus!", aku tidak menjawab. Aku hanya menghela napas panjang
" Tulus ayo ke rumahku!", aku menawarkan diri
" Tidak terimah kasih, aku harus ke rumah saudara-saudaraku!', jawab Tulus
" Ok, yuk aku antar, sekalian aku juga mampir ke rumah ayah!,"
Aku dan Tulus segera naik mobil, di sepanjang perjalanan kami menyambung cerita-cerita lama, salah satunya tentang Anindia. Dalam hati aku berkata, kenapa aku baru tahu sekarang. Whats App dari Anindia belum juga aku balas. Aku teringat wajah anak-anakku.
Â