Selama ratusan tahun agama Kapitayat terus mengalami perubahan dan pembelokan "aqidah" dari keyakinan menyembah kepada Yang Maha Tunggal berubah maknanya  menjadi hakekatnya menyembah kepada yang "suwung" yang semakin jauh dari ajaran adiluhung sejati para leluhurnya generasi yang pertama. Akhirnya lahirlah landasan fundamental keyakinan "Kapitayan" yang jauh dari aslinya yaitu sbb :
LANDASAN DASAR KEYAKINAN KAPITAYAN ADALAH :
* Agamaku : Universal
* Imanku : Kemanusiaan
* Kiblatku : Nuswantara
* Kitabku : Seluruh Kehidupan Ini. Tidak Perlu Kitab Tertulis, Yang Ada Adalah Hati Nurani.
* Nabiku : Badan / Raga ini (Diri Sendiri).
* Sembahyangku : DIAM (meneng / suwung / hening) mengheningkan diri, mengheningkan cipta, menyelaraskan diri antara hati pikiran dan seluruh piranti hidup  dengan seluruh alam semesta.
Ajaran Kapitayat atau Kapitayan pun terpecah belah menjadi beberapa sekte aliran-aliran diantaranya ajaran Kejawen di jawa, Sunda Wiwitan di banten jawa barat, Kaharingan di kalimantan dll.. yang semua leluhur mereka adalah SATU berasal dari generasi pertama Semua aliran ini oleh pemerintah masuk kedalam aliran kepercayaan kepada Tuhan TME.
Penganut Kapitayat yang sekarang sangat ekstrim mereka penganut Kapitayan ortodoks mereka membanggakan Kapitayat karena mengira sebagai  warisan budaya adiluhung, Padahal hakikatnya BUKAN dan bukan warisan adiluhung sejati.
Karena telah mengalami pembelolan dan perubahan dalam cara keyakinan dari generasi ke generasi dari ajaran asli ketauhidan Kapitayan yang dibawa dari para leluhur generasi pertama.
Mereka mengira bahwa ajaran Kapitayat yang saat ini adalah ajaran asli warisan adiluhung para leluhur orang jawa di nusantara. Ini semua salah kaprah dan bodoh terhadap peradaban sejarah !
Mereka lupa dan tidak paham sejarah, kalau awalnya munculnya keyakinan Kapitayat itu justeru bersumber dan berasal dari ajaran tauhid dan dasar keyakinan Kapitayat merupakan adopsi dari ajaran tauhid (Islam) yang dibawa oleh Nabi Allaah Sulaiman alaihisalam, disana diajarkan ada tuntunan sujud dan sembahyang kepada Tuhan Pencipta.
Maka telah diutus manusia pilihan Allaah yang diturunkan di bumi. Membawa ajaran tauhid sebagai warisan luhur Adiluhung Kamulyaning Sejagat Wasesa . Di tanah jawa ajaran risalah Nabi Allaah Sulaiman oleh orang jawa kuno purba (melayu kuno) dulu disebut Kapitayat dan pengikutnya KKepercayaan Kapiyatan.
Seperti keyakinan menyembah kepada Yang Maha Tunggal dan ajaran norma adab, akhlak, budi pekerti dan pola hidup dasarnya ini semua dari ajaran tauhid Islam.
Walau bagaimanapun ajaran tauhid sebagai agama langit adalah sumber dari segala sumber keyakinan, norma dan pola hidup orang jawa kuno dan nusantara.