Empathy (empati).Â
Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Spiritualitas Santo Yosef mengajarkan umat Kristiani tentang pentingnya empati melalui pengertian, dukungan, dan pengorbanan pribadi. Berikut adalah beberapa nilai inti empati dari spiritualitas Santo Yosef:
Pengertian dan Dukungan dalam Kesulitan: Santo Yosef menunjukkan empati yang mendalam dengan cara mendukung Maria dalam situasi yang sangat sulit. Meskipun kehamilan Maria tampak mencurigakan pada pandangannya, dia tidak membuat keputusan cepat yang dapat merugikan Maria. Sebaliknya, dia memilih untuk diam-diam mendukung Maria dan menerima perannya dalam rencana Tuhan, menunjukkan pengertian dan sensitivitas terhadap situasi emosional Maria.
Keterbukaan untuk Mengerti Kebutuhan Orang Lain: Dengan merawat Maria dan Yesus, Santo Yosef menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap kebutuhan mereka. Ini mencerminkan empati dalam memahami dan memenuhi kebutuhan emosional dan fisik orang-orang di sekelilingnya. Tindakan-tindakannya mencerminkan rasa peduli dan kasih sayang yang tulus.
Kerendahan Hati dalam Melayani: Santo Yosef menunjukkan empati melalui sikap kerendahan hati dalam pelayanan. Dia tidak mencari pengakuan atau kehormatan tetapi menjalani perannya dengan penuh dedikasi, menunjukkan bahwa dia memahami dan menghargai pentingnya pelayanan yang tulus dan tanpa pamrih.
Trust (kepercayaan) dan worthiness (kelayakan).Â
Spiritualitas Santo Yosef memancarkan nilai-nilai yang berkaitan dengan trust (kepercayaan) dan worthiness (kelayakan). Nilai-nilai itu antara lain :
Kepercayaan pada Rencana Tuhan: Santo Yosef menunjukkan kepercayaan yang mendalam terhadap rencana Tuhan meskipun tidak selalu jelas atau mudah dimengerti. Ketika malaikat memberitahunya bahwa Maria hamil dari Roh Kudus, Santo Yosef menerima berita tersebut dengan penuh kepercayaan tanpa keraguan. Dia mengikuti petunjuk Tuhan dengan keyakinan bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik, meskipun situasi tersebut penuh dengan ketidakpastian.
Kepercayaan dalam Hubungan: Dalam hubungannya dengan Maria, Santo Yosef menunjukkan kepercayaan dengan memutuskan untuk tetap bersamanya meskipun kehamilan Maria tampaknya membingungkan dan bisa menyebabkan skandal. Ini mencerminkan kepercayaannya terhadap integritas Maria dan komitmen terhadap hubungan mereka.
Kepercayaan pada Kemampuan Diri: Santo Yosef juga menunjukkan kepercayaan pada kemampuannya untuk menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan pelindung Maria dan Yesus. Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang kemampuannya, tindakannya menunjukkan bahwa dia percaya pada kemampuannya untuk melaksanakan tanggung jawab ini dengan baik.
Kelayakan sebagai Teladan: Santo Yosef menjadi teladan dalam spiritualitas Katolik karena kelayakannya sebagai model kesalehan, kepatuhan, dan pengorbanan. Karakter dan tindakannya yang konsisten dengan nilai-nilai Kristen menjadikannya contoh hidup yang patut dicontoh.