Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) meningkatkan pemahaman peserta didik dalam mengubah kalimat deskriptif menjadi kalimat matematika. Hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik yang menunjukan sebanyak  27 peserta didik (84%)  mencapai  skor  ketuntasan  minimum dan sebanyak 5 peserta didik belum mencapai skor ketuntasan minimum (16%).Â
Peserta didik terlihat antusias dan bersemangat serta aktif selama proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai sikap selama proses pembelajaran  yaitu dengan rata-rata 3,20 (Baik), nilai keterampilan dengan rata-rata 3,18 (Baik), dan ketika mengerjakan LKPD semuanya tuntas KKM yaitu di atas 70. Jadi, praktik pembelajaran ini dapat dikatakan berhasil karena persentase jumlah peserta didik yang mencapai skor ketuntasan minimum setelah  diterapkan  model pembelajaran Problem Based Learning  (PBL) telah mencapai 70%.
Apakah hasilnya efektif?Â
Hasilnya sangat efektif, karena peserta didik sangat antusias saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari pendahuluan hingga proses pembelajaran selesai ditandai dengan meningkatnya motivasi belajar peserta didik.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan
- Respon dari peserta didik  memberikan respon positif. Mereka sangat antusias dan senang mengikuti proses pembelajaran dilihat dari refleksi di akhir pembelajaran. Mereka bisa mengidentifikasi masalah berdasarkan tayangan video pada PowerPoint dan menyelesaikan masalah konterkstual dengan diskusi kelompok, sehingga pada saat pembelajaran tujuan pembelajaran dapat tercapai
- Respon dari teman sejawat sangat positif karena merasa terinspirasi untuk melaksanakan pembelajaran dengan model Problem Based Learning.Â
Yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukanÂ
Keberhasilan pembelajaran inovatif yang dilakukan tidak lepas dari  segala arahan dan  bimbingan  dari  dosen dan guru pamong selama proses  mengembangkan perangkat. Faktor keberhasilan  pelaksanaan pembelajaran inovatif sangat ditentukan dari kompetensi pendidik dalam mengelola pembelajaran inovatif sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, juga antusiasme dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran model Problem Based Learning. Dukungan dari rekan-rekan guru dan kepala sekolah juga sangat menentukan keberhasilan praktik ini.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah:
Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh pendidik, pembelajaran yang bisa diambil adalah pendidik harus lebih kreatif  dan  inovatif  memilih  model , metode, dan media pembelajaran yang tepat agar pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga peserta didik semakin termotivasi dan bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Pada akhirnya  membuat  peserta didik lebih aktif dalam  pembelajaran  dan  juga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Pendidik harus selalu belajar , kreatif, dan inovatif dalam setiap hal yang mendukung   peniNgkatan kemampuan dan keterampilan diri sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dan dirinya.
Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Setelah melaksanakan praktik  pembelajaran  inovatif, guru akan melakukan rencana tindak lanjut sebagai berikut :
- Membuat perangkat   pembelajaran inovatif, memilih metode yang tepat, dan menggunakan media pembelajaran yang menarik pada pembelajaran-pembelajaran berikutnya.Â
- Mencari ide-ide baru dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif serta berkolaborasi dengan teman sejawat untuk perbaikan pembuatan perangkat pembelajaran.