"Tapi coba datang lusa. Siapa tahu bosnya udah pulang dari Singapura," kata Pak Arief. Seakan ia tahu apa yang sedang kau pikirkan itu. "Datang saja. Bosnya baik kok. Nanti bisa tanya-tanya langsung," lanjut Pak Arief.
Kau mengangguk. Tidak lama datang mobil truk melintas. Pak Arief menghampiri mobil itu, memberinya selembar kertas seperti tiket dan menerima uang dari supir itu. Mobil itu pergi dan kau bersama kawan kau itupun ikut pamit.
(bersambung ke bagian 2)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H