Mohon tunggu...
LuhPutu Udayati
LuhPutu Udayati Mohon Tunggu... Guru - ora et labora

Semua ada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Damar Mencintai Wulan

27 Juni 2020   21:43 Diperbarui: 27 Juni 2020   21:52 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu, sore yang pecah oleh pertengkaran juga sore penghabisan, karena tak pernah lagi aku diberi kesempatan membincangkan hal ini. Wulan memilih diam bahkan menghindar dan segala upaya untuk tak bertemu denganku. Kuat sekali hatinya. Sementara aku?

Sungguh, sore ini, menjawabi semuanya. Segalanya. Bersamaan dengan kulihat gemetar tangan Rara meletakkan segelas es jeruk  di depan mejaku. Kukutuki diriku sendiri. Aku bergegas memilih pulang sambil kuseruput sedikit es jeruk, menghormati kebaikan Bu Retno. 

Maafkan saya,Bu Retno, batinku sendu.

Maafkan aku,Wulandari...

Damar mencintai Wulan. Tapi Wulan tidak lagiiii...

Cinta tak perlu penjelasan, hanya rasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun