Mohon tunggu...
LuhPutu Udayati
LuhPutu Udayati Mohon Tunggu... Guru - ora et labora

Semua ada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Damar Mencintai Wulan

27 Juni 2020   21:43 Diperbarui: 27 Juni 2020   21:52 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebentar ya, tante minta tolong keponakan tante buatkan minum untukmu."

Sejenak aku menikmati lagi suasana ruang tamu ini, pertengkaran kecil dengan Wulan membuatku tak pernah lagi sampai di ruangan ini. 

Aku tersenyum, berharap setelah ini, semua akan menjadi damai dan aku dapat mencintai Wulan lagi, karena memang tak pernah ada kata putus di antara kami. Hanya pertengkaran kecil. Hanya.

Bu Retno kembali hadir bersama seorang perempuan yang membawakanku segelas minuman. Tapi,duh...setikam sesal menjajah ulu hatiku.

"Ini  Rara, keponakan tante. Sepupunya Wulan."

Aku limbung oleh kesalahanku sendiri.

Ingatanku menderas pada kejadian sore hari, persis sebulan lalu, saat Rara menghubungiku lewat Video Call WhatsApp. 

Saat itu, Hapeku tergeletak di atas meja kerja. Aku belum sempat memasukkannya ke tas kerja, saat membereskan sisa pekerjaan. Biasanya, pulang kerja kami menyempatkan makan malam berdua, sambil berbincang tentang pekerjaan atau apa saja. Saat itulah, Wulan sempat melihat ke layar hape dan nafasnya memburu menahan amarah juga cemburu. 

"Jawab, siapa dia?"

"Hanya teman." jawabku sekenanya. 

"Teman? Temankah jika di belakang nama itu tercantum kata sayang?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun