"Adudududu...Wulan, ada tamu bukannya diajak ngobrol,malah tetep aja nyiram bunga," Â Bu Retno muncul tergopoh-gopoh dari ruang tamu.
Wulan menutup kran dan mulai menggulung selang air.
"Bukan tamu. Hanya teman, Mam,"
Damar bahagia mendengar kalimat tersebut. Entahlah.
Damar mendekati Bu Retno dan menyalaminya.
"Selamat sore,tante. Apa kabar?"
"Sore juga. Kabar tante baik, seperti yang kamu lihat?" tawanya renyah membalas salam Damar.
"Sepertinya lama tidak main ke rumah,ya ?"Â
"Sibuk sama pekerjaan rupanya?" Bu Retno tidak memberiku kesempatan menjawab. Sementara kulihat Wulan masuk ke rumah. Kuhela nafas. Hmmm, tak sedikitpun wulan menganggapku ada di sini.Â
Ibu Retno mempersilakan aku masuk ke ruang tamu.
"Duduk deh, sambil nunggu Wulan selesai mandi,"Ia  mempersilakanku.Â