Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang Cina yang Tidak Punya Toko (Citato)

26 Mei 2023   21:34 Diperbarui: 26 Mei 2023   21:40 2236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentang "Citato": Cina yang Tidak Punya Toko (gambar: grid.id)

Bagi kedua orangtuaku itu sangat penting. Bukan hanya sekadar identitas alternatif, pengganti KTP. Tapi, lebih daripada itu. Sebagai sebuah afirmasi kelas sosial di kalangan orang Tionghoa. Semakin besar tokonya, semakin harum nama seseorang. Membanggakan katanya.

Itulah mengapa Mama misuh-misuh ketika Rika, adikku memutuskan untuk pindah ke AS dan kawin dengan bule. Awalnya, ia sama sekali menolak keinginan Rika. Sebabnya ia berpendapat bahwa di Amerika Serikat, sangat sulit buka toko dan menjadi kaya.

"Lha, kata siapa saya mau buka toko di Amerika?" Begitu kata Rika sambil mendelikkan matanya.

"Lalu, kamu mau jadi apa?" Mama membalas dengan tidak kalah sangar.

"Bekerja di perusahaan."

"Untuk apa kamu menjadi kacung orang asing kalau bisa jadi bos di negara sendiri," pekik Mama sembari melongsor pergi.

Itu kejadian 25 tahun yang lalu. Dan, masih berlanjut hingga kini.

Tahun 2023 adalah tahun pertama Rika kembali ke Indonesia, setelah 4 tahun tidak pulang kampung. Ia sudah menjadi direktur perusahaan di negeri bule. Ketika aku menanyakan gajinya, ia hanya masam-manis saja. Artinya gede. Begitu pikiranku.

Tapi, mama berpikir lain. Baginya gaji Rika masih lebih rendah dari pendapatan tokonya. Meskipun belum tentu demikian. Dan, memang tidak perlu demikian.

Kalaupun gaji Rika seabrek-abrek, masih ada satu hal yang mengganggu pikiran Mama. Baginya, Rika tiada bedanya dengan warga Cina kelas dua lainnya. Citato alias Cina Tanpa Toko. Tentu saja tidak benar.

Rika tidak sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun