Diliputi perasaan panik, Cindy mengambil telponnya dan menelpon nomor si ghost writer. Tidak ada jawaban, nomornya tidak menjawab.
"Gubrak.... Ah, tolong... jangan... jangannnn..." suara Ivan terdengar mengerikan dari dalam kantornya.
Suasana menjadi tegang. Tino keluar dari dalam kantor Ivan, tubuhnya berlumuran darah. Wajahnya terlihat menyeramkan. Tangannya mengenggam sebilah belati. Ia baru saja menusuk Ivan berkali-kali hingga tewas, mengenaskan!
Sonya berteriak histeris, wajah Paul memucat, Novi jatuh pingsan. Tino melangkah dengan gontai keluar ruangan. Semuanya panik, hanya Cindy yang masih bisa tenang.
Dengan perlahan ia meraih buku Tino yang dilemparnya tadi. Membuka halaman 277. Wajah Cindy memucat... isinya ternyata....
**
Acek Rudy for Kompasiana
Disklaimer: kisah ini hanya fiktif, kesamaan tokoh dan tempat hanya kebetulan saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H