"Begini, saya butuh jasa ghost writer untuk bos saya, tapi saya mau tahu pengalaman Anda dulu..."
"Boleh, bu Cindy. Saya akan memberikan bonus menulis kisah hidup singkat ibu. Coba ibu ceritakan sepenggal pengalaman mengesankan ibu," suara tersebut terdengar meyakinkan.
"Hmmm... Coba saya ingat dulu ya, baiklah..."
Cindy lalu menceritakan kisahnya bersama teman-teman menyelamatkan kucing-kucing jalanan. Peristiwa yang dia ingat betul, pernah ia tulis di Kompasiana dan menjadi headline.
Tidak terlalu lama kemudian, sebuah pesan masuk ke gawainya. Dari si ghost writer. Cindy membaca dengan seksama tulisan itu. Kata demi kata, kalimatnya begitu indah.
Cindy tahu, penulis yang hebat pasti memiliki kekuatan imajinasi, tetapi imajinasi si penulis ini sungguh "di luar batas." Peristiwa dituliskan secara detil, seolah-olah ia sedang berada di sana.
Yang lebih mengherankan lagi, si penulis berhasil menerjemahkan perasaan Cindy. Bahkan sesuatu yang terkesan "bumbu," nyata adanya.
Cindy langsung menelpon si penulis. "Oke Mas, tulisan kamu mengagumkan. Nanti saya akan menghubungi bos saya..."
Cindy puas, ia sudah menemukan orang yang tepat. Meskipun ada sedikit rasa heran, "kok dia tahu nama saya, ya? Ah, sekarang kan ada aplikasi caller id," Cindy membatin.
**
"Bla... bla... bla.... HAHAHAHAHA... Bla... bla... bla... HAHAHAHAHA," suara Ivan terdengar dari dalam kantornya. Tidak jelas, kecuali suara tertawanya yang khas.