"Hei, baca halaman 277," Paul tiba-tiba berteriak.
"Di sana disebutkan jika saya dipecat karena bikin kegaduhan di kantor! Eh kurang ajar benar si bos ini..."
Baru lima detik Paul mengakhiri omongannya, Ivan tetiba keluar dari dalam kantornya dan menghardik dirinya.
"Hei Paul, kamu kupecat! Sudah kubilang kalau semuanya duduk tenang baca buku ini, engkau malah bikin gaduh. Keluar sekarang... keluar... atau kupanggil satpam mengusirmu... Dan kalian semua, diam dan baca!!!" teriak Ivan sambil membanting pintu kantornya.
"Lha, kok... Bos bercanda ya? Apakah cerita di buku ini sudah dirancang?"
Semua pegawai hanya bisa bengong. Satu persatu membuka halaman 277. "Lha, punyaku kok berbeda ya?" seru Novi pegawai baru.
"Iya, aku juga beda," Sonya menimpali.
"Sini aku lihat..." Cindy mengambil buku yang digenggam Sonya.
"Sama saja dengan punyaku kok, di sini disebutkan jika pak Ivan meninggal dibunuh," pungkas Cindy.
"Ah, gila lo. Baca baik-baik, di sana tertulis kalau aku mengundurkan diri dan menikah dengan seorang pria tampan, kok..."
Cindy tidak percaya, ia membacanya sekali lagi. Sama persis, tidak berubah. Ivan mati terbunuh. Cindy merasa mual, bagaimana mungkin si ghost writer bisa membuat buku yang sama dengan versi yang berbeda-beda. Dalam waktu seminggu pula.