Ini bukan ilmu membaca wajah atau kutukan. Temuan ini menunjukkan korelasi antara perkembangan saraf dan sifat bawaan dari para pelaku penyimpangan seksual.
**
Kendati demikian, seorang pedofil tidak bisa begitu saja dinilai dari tampang ataupun bentuk tubuhnya. Dalam beberapa kasus, pelaku pedofil justru merupakan orang yang "baik-baik" dan berpenampilan wajar.
Untuk itu, ada bagusnya berhati-hati. Cara yang terbaik adalah mewaspadai orang-orang yang berada di sekitar anak kita. Baik orang asing, maupun pribadi yang sudah dikenal baik.
Dilansir dari sumber (national geographic.id), ada beberapa cirikhas dari pedofil dalam menyasar korbannya.
(1) Suka Memberi Perhatian Khusus.
Bentuk yang paling umum adalah berbagi hadiah. Namun, hadiah tersebut tidak diberikan secara cuma-cuma, tapi untuk dibagi. Seperti sekotak coklat yang dimakan bersama.
(2) Mengarahkan Anak Jauh dari Jangkauan.
Beberapa anak akan didorong untuk terpisah dari grupnya. Seperti mengajak mereka bermain petak umpet, atau mengajak ke tempat sepi.
(3) Mencoba Menyentuh Anak di Depan Orangtuanya.
Sehingga sang anak berpikir, tidak masalah jika ia disentuh. Bisa saja sentuhan sederhana, atau pelukan.