Dr. Sonkar bahkan tak segan mengatakan jika sistem kasta di India adalah perwujudan dari Apartheid. Mirip dengan Afrika Selatan selama masa penjajahan minoritas kaum kulit putih. Â
Pembalasan Lebih Kejam dari Pembalasan
"[...] Kekerasan bahkan cenderung melonjak setelah kaum wanita Dalit mulai berani bersuara [...]"
Seiring waktu berjalan, masalah ini semakin memprihatinkan. Mata dunia mulai terbuka. Bantuan dari LSM dalam negeri dan internasional mulai menyuarakan masalah sosial ini.
Tapi, bukannya semakin membaik. Penderitaan kaum dalit justru semakin menjadi-jadi. Atas usaha Lembaga Hak Asasi Manusia, beberapa kaum dalit sudah bisa menikmati pendidikan yang layak.
Sayangnya mereka tetap didiskriminasi, sebaik apa pun diri mereka. Seperti pada contoh kasus Dr. Sonkar.
Kekerasan terhadap wanita bahkan cenderung melonjak setelah kaum wanita dalit mulai berani bersuara. Dorongan kepada perempuan Dalit oleh gerakan feminis justru menimbulkan serangan balasan yang lebih brutal dari sebelumnya.
Yang Miskin akan Tetap Bodoh
[...] Haram hukumnya menyentuh kaum Dalit, berlaku lintas agama [...]"
Diskriminasi terhadap kaum Dalit terjadi secara sistematis. Mereka tidak mendapatkan sarana pendidikan yang layak serta fasilitas ekonomi yang banyak.
Akibatnya, mereka akan selalu terbelakang. Hidup terisolasi tanpa kemajuan. Menerima nasib sepertinya satu-satunya jalan. Bahkan kekerasan seksual tidak saja terjadi antar kasta. Kaum lelaki Dalit juga seringkali memperkosa wanitanya sendiri.
Menurut James G. Lochfeid dalam bukunya, "The Ilustrated Encyclopedia of Hinduism: N-Z," warga Dalit sudah lama menjadi korban pengucilan tersebab adanya aturan tak tertulis dari budaya Hindu setempat.
Sebuah Lembaga riset tertua di India (NCAER) beserta Universitas Maryland, AS pernah mengadakan survei di tahun 2014. Terkait kaum Dalit yang dianggap haram untuk disentuh, ada temuan mengejutkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!