Sebaliknya di sisi yang berbeda, terdapat kaum kasta bawah yang sering disebut dengan Kaum Dalit (kaum paria). Mereka hidup bak di neraka atas perlakuan tidak adil dari pemerintah, maupun masyarakat sendiri.
Dalit adalah golongan, ia bahkan tidak masuk dalam empat tingkatan kasta (Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra). Nama Dalit sendiri berarti "yang tertindas" atau "terpecah/tercerai berai."
Praktik Kasta yang Sadis
"[...] Berada di tengah masyarakat, jarang dibicarakan, dan beraksi dalam senyap [...]."
Akhir tahun 2019. Sepasang suami istri di India dirajam massa karena dituduh telah menistakan keluarga. Padahal mereka telah menikah 4 tahun dan sudah memiliki dua anak. Penyebabnya adalah pernikahan beda kasta. Salah satu dari mereka adalah golongan Dalit.
Ini bukan yang pertama. Sebulan sebelumnya seorang mertua menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi menantunya. Putrinya ngotot menikah dengan pria pujaannya. Sayangnya, sang lelaki berasal dari kaum Dalit.
Sejak 1950, praktik kasta telah dilarang di India. Namun tradisi kuno susah dilenyapkan. Sistem ini masih berada di tengah masyarakat, jarang dibicarakan, dan beraksi dalam senyap.
Objek Mainan Politikus
"[...] Kaum Dalit adalah objek penderita, pelengkap gembira [...]."
Kaum Dalit selalu menjadi mainan politikus. Lain di mulut, lain di hati. Siapa pun yang ingin menjadi pemimpin, kampanye mengenai kesejahteraan kaum Dalit selalu menjadi subjek.
Tapi, nyatanya, kaum elit penguasalah yang melegitimasikan diskriminasi. Bagi mereka, kaum Dalit adalah objek penderita, pelengkap gembira.
Salah satu contoh konkrit terjadi pada bulan Mei 2017 di daerah Utter Pradesh. Seorang Menteri BJP dari daerah tersebut ingin berkunjung ke sana. Konon sebelum sehari sebelumnya, sekelompok pejabat partai telah membagikan sabun pada komunitas Dalit. Tujuannya meminta mereka membersihkan diri sebelum sang Menteri tiba. Â
Perkosaan Massal Kaum Dalit
"[...] Jenasah sang wanita langsung disirami bensin dan dibakar seperti sampah [...]"