Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Usman-Harun: Ketika Militer Indonesia Menjadi "Teroris" di Singapura

14 April 2021   04:41 Diperbarui: 14 April 2021   04:50 2791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana gedung Mac Donald setelah pengeboman Usman-Harun (dunia.tempo.co)

Seruan Soekarno tak pelak membuat darah muda Usman Janatin bergelora. Ia ingin membuktikan dirinya sebagai anak bawang yang berprestasi. Usman berhasil.Takada yang menyangka, kelak ia akan menjadi seorang pahlawan yang menjaga kedaulatan NKRI.

Operasi militer pun diluncurkan, Komando Mandala Siaga namanya. Usman mengajukan diri sebagai sukarelawan. Bersama dua orang lainnya, Harun Thohir, dan Gani bin Arup, mereka ditugaskan masuk jauh ke wilayah musuh, Singapura yang masih menjadi bagian dari Federasi Malaya.

Usman bersama kedua kawannya sebenarnya memiliki tugas berbeda. Melakukan aksi sabotase dengan memicu kerusuhan rasial. Saat itu, Singapura memang merupakan titik penting bagi Malaya, sebagai kota Pelabuhan dan poin distribusi internasional.

Namun, negeri ini juga menyimpan api dalam sekam. Sebagai daerah yang dihuni oleh mayoritas keturunan Tionghoa, konflik rasial bisa terjadi kapan saja. Memancing kerusuhan dan merusak instalasi-instalasi penting di singapura adalah aksi serangan yang direncanakan.

Namun, sayangnya tidak ada penjelasan lebih lanjut, mengapa Usman dan kawan-kawanya mengubah rencana awal.

Suasana gedung Mac Donald setelah pengeboman Usman-Harun (dunia.tempo.co)
Suasana gedung Mac Donald setelah pengeboman Usman-Harun (dunia.tempo.co)
Setelah melarikan diri dengan mengendarai bus, Usman dan Harun terpisah dengan Gani. Gani berhasil menyelamatkan diri dan kembali ke Indonesia. Tapi, tidak bagi Usman dan Harun.

Mereka berusaha melarikan diri dengan menggunakan motor boat yang dirampas. Tapi, apes bagi mereka, perahu tersebut mogok di tengah lautan.

Mereka tertangkap oleh kapal patrol Singapura dan terancam hukuman mati.

**

Di tahun yang sama, di bulan September 1965, Indonesia dilanda kekacauan politik yang luar biasa. Pemberontakan G30S PKI. Pucuk pimpinan tertinggi Republik Indonesia pun berganti. Soekarno menyerahkan kekuasaannya kepada Soeharto. Masa Orde Baru resmi dimulai.

Tanggal 15 Oktober 1965, pemerintahan Soeharto mengirimkan utusan ke Singapura untuk menyelamatkn nasib Usman dan Harun. Namun, perundingan tersebut gagal, Singapura tak bergeming dengan hukuman mati Usman-Harun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun