Bahkan dikabarkan bahwa pemerintah Singapura telah menolak permintaan Presiden Soeharto untuk meringankan hukuman terhadap dua anggota militer Angkatan Laut tersebut (Harian Kompas, 16 Oktober 1968).
Tanggal 17 Oktober, hari eksekusi tiba. Pada jam 6 pagi waktu Singapura. Siangnya, jenasah mereka dipulangkan ke tanah air dan dimakamkan pada hari itu juga di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Ratusan ribu rakyat Indonesia di Jakarta mengiringi pemakaman keduanya. Usman Janatin dan Harun Thohir dianugrahi tanda kehormatan Bintang Sakti. Â
Peristiwa ini merupakan titik terburuk dalam sejarah hubungan dua negara, Indonesia-Singapura
Di sana, Perdana Menteri Lee yang ditemani oleh Dubes Singapura untuk Indonesia dan beberapa pejabat kedua negara, melakukan prosesi tabur bunga di atas kuburan Usman-Harun.
Meskipun singkat, tapi peristiwa tersebut merupakan titik balik dalam perkembangan hubungan Indonesia dan Singapura, sejak Usman-Harun dieksekusi mati delapan tahun sebelumnya. PM. Lee berhasil menutupi episode kelam tersebut dengan aksi tabur bunganya di TMP Kalibata.
**
Namun, peristiwa Usman-Harun tidak berakhir sampai di sini. 41 tahun setelah kunjungan PM. Lee ke Kalibata, hubungan kedua negara kembali memanas.
Tepatnya pada tahun 2014.
Indonesia berencana memberi nama salah satu kapal perang TNI Angkatan Laut terbarunya dengan nama KRI Usman-Harun. Jelas saja, luka lama akan kembali terkoyak.