Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Semua Bentuk Kontradiksi

30 Juli 2020   09:19 Diperbarui: 9 Agustus 2020   00:50 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: yedepe.com

Tanpa mengesampingkan berpikir rasional, saya memang sudah tidak seharusnya berharap pada wanita. Karena wanita sendiri juga sudah punya sosok ideal calon suaminya kelak.

Karena harapan sudahlah tidak untuk diharapkan lagi meskipun mempercayai Tuhan untuk mengembalikan keadaan----- pasti yang ada kita seperti manusia gila yang terus berharap-harap pada sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh manusia.

Hidup yang sudah terlajur soliter pernah kenal lebih dalam wanita juga belum. Saya yang selama hidupnya hanya bergaul dengan buku, laptop dan handphonenya sendiri. 

Sebab hidup adalah penderitaan bagi manusia menderitalah agar rasa hidup itu ada. Keadaan terbalik bukan imajinasi manusia sendiri yang menentukan tetapi kenyataan itu adalah bagian dari neraka yang tidak dapat dikesampingkan untuk dirasakan oleh manusia.

Manusia yang aneh itu adalah saya, bukan saja saya manusia bodoh. Tetapi daya kreatif yang melampaui cenderung suka dengan seni, pengetahuan, dan filsafat.

Artikel pernah saya baca menjelaskan bahwa sikap seperti saya adalah orang yang jenius. Tetapi bagimana tidak jenius dan linglung untuk "nyaman" ngobrol-ngobrol ringan (basa-basi) dengan orang lain saja saya tidak bisa, sangat sulit dilakukan. 

Saya juga canggung dalam lingkup sosial, sering melamunkan ide-ide menyendiri tetapi tidak disadari.

Mungkin sepertinya jiwa saya telah menjadi anti terhadap sosial itu. Entah mengapa hari-hari saya selalu murung. Tetapi apakah ada seseorang lain yang mengetahuinya? 

Sikap sekeptis itu, sepertinya harapan adalah kekecewaan. Dan tentang harap mengharap itu, apakah manusia layak menjadi seorang pengharap didepan dirinya sendiri?

"Jika hidup dan masih manusia; ia tidak akan pernah menjadi sempurna dibalik ketidak sempurnaan manusia lainnya yang juga sama-sama tidak sempurna. 

Oleh karena itu, letakanlah pikiranmu malam ini manusia---- beban hidupmu akan menunggu lagi esok hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun