Kapten kapal umumnya sudah memahami apa yang harus dilakukan ketika dirasakan arus sudah mulai kencang.
Sama dengan pesawat ketika menghadapi tiupan angin dari samping (dan bisa dari segala arah) saat mendarat yang dikenal dengan wind shear.
Pada musim umumnya kapal kapal pinisi tidak berlayar karena hujan membuat aktivitas utama dari tamu tamu tidak memungkinkan seperti snorkeling dan island hopping, selain hujan, arus dan ombak sangat tidak bersahabat.
Kapal kapal pinisi biasanya melakukan docking kering (dry dock) atau pemeliharaan besar pada struktur badan kapal terutama bagian bawah kapal dengan membersihkan lumut lumut yang menempel serta melihat apakah ada lubang lubang atau celah yang sudah perlu menjadi perhatian.
Mungkin jika ada dari kita pernah ke Gili Utara Lombok (Gili Tramena) pada musim ini akan merasakan perbedaan kondisi laut sekitar baik itu arus maupun gelombangnya.
Di beberapa destinasi pulau bahkan ada yang tidak merekemondasikan untuk menyeberang karena kondisi laut.
Musim angin timur
Ini kebalikan dari angin barat dimana angin berhembus dari arah timur dan bisa kencang hembusannya. Musim ini terjadi pada bulan Juni hingga Agustus.
Biasanya kapal pinisi tetap beroperasi karena sering kali tidak disertai hujan sehingga aktivitas outdoor para tamu masih dimungkinkan.
Menurut penulis, bulan terbaik berlayar adalah pertengahan antara musim angin timur dan angin barat atau sekitat bulan Oktober dan April.
Opersional Kapal.
Kapal wisata sama dengan kapal lainnya yang terikat pada aturan aturan baik yang sudah ditetapkan oleh dunia Internasional maupun negara dimana kapal diregistrasi.