Mohon tunggu...
Hartika Arbiyanti
Hartika Arbiyanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Mendengarkan warta berita sama saja dengan menghisap sebatang rokok yang segera kita buang jika habis..."\r\n--Milan Kundera, 2000: 142

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Bulan Juni

2 Juni 2012   05:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tak ada yang lebih tabahdari hujan bulan juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu

Perlahan air mata Nisa kembali meleleh seperti lelehan hujan di luar jendela kamarnya. Di bulan Juni, dia tidak hanya kehilangan kedua orang tua yang sangat dicintainya, tetapi dia juga harus kehilangan Arya. Saat ini dia merindukan mereka yang telah hilang dari hidupnya.

“Ya Allah, jadikan aku orang yang sabar dan tabah layaknya hujan di bulan Juni yang tak pernah risau akan keagunganMu”. Lirih Nisa sambil menarik selimutnya dan segera berlari ke alam impian dengan harapan dapat bertemu ayah dan ibunya meskipun hanya dalam mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun