tak ada yang lebih tabahdari hujan bulan juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
Perlahan air mata Nisa kembali meleleh seperti lelehan hujan di luar jendela kamarnya. Di bulan Juni, dia tidak hanya kehilangan kedua orang tua yang sangat dicintainya, tetapi dia juga harus kehilangan Arya. Saat ini dia merindukan mereka yang telah hilang dari hidupnya.
“Ya Allah, jadikan aku orang yang sabar dan tabah layaknya hujan di bulan Juni yang tak pernah risau akan keagunganMu”. Lirih Nisa sambil menarik selimutnya dan segera berlari ke alam impian dengan harapan dapat bertemu ayah dan ibunya meskipun hanya dalam mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H