" Sang Terkasih sedang bertandang dirumah jiwaku, ketukan Tangan kasih Nya menyapa usus ku yang selalu suci , maka ketika aku mati, bukan engkau yang mencabutnya, tapi Dia yang menjemput nyawaku disini!"
Lapar kedua ; yaitu saat ia diuji oleh rasa kenyang, maka jiwanya berkata pada-Ku ;
"Yang Maha Pemurah telah memberikan rizkinya yang telah dijatah padaku , maka aku tidak akan merebut diluar selain apa-apa yang telah ada dalam genggamanku,
kemudian hadiah pemberianNya- ku bagi lagi pada sesama sebagai rasa syukur ku kepada-Nya !"
"Tahukah ' rizki ' yang hamba ku maksud di penghujung ajalnya ini , wahai malaikat ?!..yaitu sesendok kerak nasi, yang berkuah kan air mata syukur !"
Ayat. 138
Surga yang hakiki sesungguhnya adalah penyatuan ruh manusia dengan Keilahian.
Â
Surga bukan sekedar tempat bernaung, makan, minum, dan berkumpulnya para bidadari, melainkan perjumpaan dengan sang Khalik.
Ayat. Â 139
Buah dari iman adalah ketakwaan, siapa yang buahnya jelek, pastilah imannya laksana pohon yang mudah goyah.
Ayat. 140
Kemudian engkau mengadu pada rabb-Mu, Aku ini seorang pendosa, tak pantas bila aku menulis sesuatu diluar jangkauanku. Namun atas karunia-Nya lah , kau mampu melakukan apa-apa  yang mungkin manusia normal tak mampu lakukan.