Mohon tunggu...
KitabSemesta
KitabSemesta Mohon Tunggu... Lainnya - Pewarta

Hanya seorang pemberi kabar dari Kitab Semesta Ketika engkau membaca sebuah kitab suci, Tuhan seolah berhenti berfirman kepada umatNya pada ayat terakhir. Namun ada sebuah kitab yang halaman-halamannya tak pernah ada habis-habisnya untuk dibaca , seolah Tuhan hendak selalu berdialog dengan kita, sebuah samudra ilmu tanpa batas. Itulah yang dinamakan Kitab Semesta. Sebuah kitab universal yang mengajarkan hikmah kepada manusia yang beriman ,belum ataupun yang tak beriman.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kitab Semesta Bagian-1

1 Agustus 2022   06:26 Diperbarui: 1 Agustus 2022   06:32 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Takutlah jika kau tak dapat mengekang hawa nafsumu, sesungguhnya godaan terberat adalah melawan syahwat.

Belajarlah dari Adam dan hawa bagaimana mereka memakan buah pengetahuan di taman surga,kemudian mereka menjadi malu atas ketelanjangannya, mereka bukan lagi lembaran kertas putih, lalu terusirlah mereka dari surga.

Ayat. 49

Lihatlah bagaimana bulan dan matahari berbagi peran, tidak ada yang saling mendahuli dengan lainnya,karena baginya berbagi peran terang dan gelap adalah semata demi menjaga keseimbangan hidup.

Ayat. 50

Apalah artinya gelap jika tidak ada terang yang dapat menjelaskan dari masing-masing hakikat ,begitulah menjadi kehendak Tuhanmu, bahwa kejahatan dan kebaikan harus ada,karena darinya manusia bisa belajar, dan bisa memilih jalan yang akan ditempuh.

Ayat. 51

Jangan lelah meminta Rahmat dan kebaikan dari TuhanMu,sesungguhnya Dia yang maha pemberi, sekalipun dosa mu sebesar gunung, seluas lautan , sesungguhNya Ia maha pengasih dan penyayang lagi tanpa membedakan.
Begitulah cara Tuhan bekerja dengan cara yang tak terduga dan tak terpikirkan akal, semua bisa terwujud jika engkau percaya akan kuasaNya.

Ayat. 52

Janganlah kau membusungkan dada dan berlaku sombong, sesungguhnya kemahadayaan adalah milikNya .

Merendahlah, karena orang suci di masa lampau menjadi abadi karena mereka rela menjadi alas kaki bagi umat-umatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun