"Maksudnya apa ini?"
Asther tidak berani menjawab dan semakin menundukkan wajahnya menyimpan ketakutan.
"Asther, tolong jelaskan. Aku nggak ngerti maksudnya apa ini?"
"Sebenarnya yang mau menikah mas Syam dan Luvia."
Asther menjawab hampir tak terdengar, tetapi suaranya hampir membuat dada Jimmo meledak. Ditariknya lagi jemari Asther, kini lebih lembut, lalu bertanya.
"Kamu?"
Asther menggeleng.
"Bukan kamu sama Syam yang nikah?"
Kembali Asther hanya menggeleng, dan seketika gelengan itu disambut pelukan hangat kedua tangan merintih sepi itu. Jimmo berteriak pada laut, melompat menghamburkan bahagia, lalu menggenggam jemari Asther yang masih ketakutan.
"Sudah terbukakah pintu rumah kaca itu untukku?"
"Kamu tak pernah mengetuknya." Jawab Asther pelan.