Sebenarnya sih Idris merasa agak gugup berhadapan dengan Zahara, karena baru kali ini ia berbincang berdua dengan gadis seusianya, tapi untuk menutupi karakternya yang agak pemalu ia memberanikan diri sok pede di depan gadis tersebut, tanpa ia sadari usahnya tersebut malah membuatnya terlihatkampungan.
“maksudmu mau diantar pulang?” Tanya Idris memastikan.
“iya, kamu mau yah bantuin aku” rengek Zahara mencoba sok akrab. Tingkahnya tersebut malah membuat Idris mengeluarkan keringat dingin.
“membantu seorang gadis itu memang sudah tugasku” jawab Idris sambil menyeka keringat di dahinya. Celakanya tanpa di duga Zahara yang melihat kejadian tersebut malah mengeluarkan sapu tangan dari kantungnya, dan membantu menyeka keringat Idrisyang membuat Idris semakin salah tingkah. Peristiwa yang amat langka dan lucu, saat seorang gadis kota yang polos bertemu dengan pria kampungan yang kolot.
“terima kasih” kata Idris yang mecoba terlihat gentle dan pede di depan Zahara, namun keringat dinginnya yang semakin deras membuktikan rasa gugup yang amat dalam. “memangnya kamu tinggal di mana” katanya lagi.