Selain itu, ada ketergantungan teknologi yang mulai dikhawatirkan. Dengan banyaknya alutsista dari Amerika, Indonesia menjadi kurang mandiri dalam industri pertahanannya.
Pemerintah Indonesia di era SBY berusaha mengurangi ketergantungan ini. Namun, upaya untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri masih membutuhkan waktu dan investasi besar.
Tantangan terakhir adalah fluktuasi hubungan politik antara kedua negara. Kebijakan luar negeri Amerika dapat berubah dengan pergantian pemerintahan, yang memengaruhi kelangsungan kerjasama.
Meski menghadapi tantangan ini, kerjasama pertahanan tetap berjalan. Hal ini menunjukkan upaya kedua negara untuk mengatasi hambatan demi mencapai kepentingan bersama.
Kerjasama pertahanan Indonesia-Amerika Serikat di era SBY membawa banyak manfaat strategis. Melalui modernisasi alutsista, pelatihan militer, dan teknologi, Indonesia memperkuat keamanan nasionalnya.
Di tengah meningkatnya ancaman seperti terorisme dan konflik regional, kerjasama ini menjadi kebutuhan penting. Indonesia memanfaatkan hubungan dengan Amerika untuk menjaga stabilitas dan melindungi kepentingan nasionalnya.