Mohon tunggu...
Kinan Dewantara
Kinan Dewantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurusan Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerjasama Indonesia-Amerika Serikat pada Masa Pemerintahan SBY: Perspektif Realisme

7 Desember 2024   11:15 Diperbarui: 7 Desember 2024   11:37 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin Indonesia selama dua periode, 2004-2014. Dalam masa pemerintahannya, hubungan bilateral dengan Amerika Serikat mengalami peningkatan signifikan.

Sebagai presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat, SBY berupaya memperkuat posisi strategis Indonesia di dunia. Amerika Serikat menjadi salah satu mitra utama untuk mencapai tujuan tersebut.

Konteks global saat itu diwarnai oleh ancaman terorisme pasca serangan 11 September 2001. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, memainkan peran penting dalam agenda kontra-terorisme global.

SBY melihat peluang untuk mempererat hubungan dengan Amerika melalui isu-isu keamanan. Pendekatan ini juga didorong oleh kebutuhan modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia.

Amerika Serikat, di sisi lain, ingin memperkuat pengaruhnya di kawasan Asia-Pasifik. Kerjasama dengan Indonesia dilihat sebagai langkah strategis dalam menghadapi ancaman dari Tiongkok yang terus berkembang.

Dengan pendekatan realisme, kerjasama ini dapat dipahami sebagai upaya kedua negara untuk mengejar kepentingan nasional masing-masing. Keamanan dan kekuatan militer menjadi faktor utama dalam hubungan ini.

Salah satu bentuk utama kerjasama pertahanan adalah modernisasi alutsista Indonesia. Amerika Serikat memasok berbagai peralatan militer, seperti pesawat tempur F-16 dan helikopter Apache.

Melalui program Excess Defense Articles (EDA), Indonesia memperoleh alutsista dengan harga lebih murah. Program ini membantu Indonesia memperbarui kekuatan militernya yang sempat tertinggal.

Selain itu, pelatihan militer juga menjadi fokus utama. Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan pelatihan bersama dengan militer Amerika Serikat melalui berbagai latihan gabungan.

Latihan ini meliputi operasi penanggulangan terorisme, penyelamatan sandera, dan misi kemanusiaan. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme TNI.

Kerjasama ini juga mencakup peningkatan teknologi informasi militer. Amerika Serikat membantu Indonesia dalam membangun sistem radar dan pengawasan maritim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun