Mohon tunggu...
Kinan Dewantara
Kinan Dewantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurusan Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerjasama Indonesia-Amerika Serikat pada Masa Pemerintahan SBY: Perspektif Realisme

7 Desember 2024   11:15 Diperbarui: 7 Desember 2024   11:37 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengawasan ini penting untuk menjaga stabilitas di wilayah perairan Indonesia. Dengan dukungan teknologi ini, Indonesia mampu memperkuat pengawasan di Selat Malaka dan Laut Natuna.

Selain modernisasi alutsista dan pelatihan, kerjasama juga mencakup pendidikan militer. Banyak perwira TNI dikirim ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan di lembaga militer terkemuka.

Program pendidikan ini bertujuan membangun kapasitas kepemimpinan dan strategi pertahanan TNI. Hal ini juga memperkuat hubungan personal antara militer kedua negara.

Kerjasama juga dilakukan dalam bentuk bantuan kemanusiaan. Misalnya, ketika tsunami melanda Aceh pada 2004, Amerika Serikat mengirimkan bantuan militer besar-besaran.

Operasi ini memperlihatkan aspek non-konvensional dari hubungan pertahanan. Militer Amerika Serikat membantu Indonesia dalam misi-misi tanggap bencana dan kemanusiaan.

Melalui berbagai bentuk kerjasama ini, Indonesia-AS memperkuat hubungan strategis di bidang pertahanan. Kerjasama ini memperlihatkan pendekatan saling menguntungkan bagi kedua negara.

Meski membawa banyak manfaat, kerjasama ini tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah persepsi publik terhadap keterlibatan Amerika Serikat di Indonesia.


Sebagian masyarakat menganggap kerjasama ini dapat mengurangi kedaulatan Indonesia. Kekhawatiran ini terutama muncul dalam isu keterlibatan militer asing di wilayah strategis.


Tantangan lain adalah perbedaan kepentingan strategis kedua negara. Amerika Serikat memiliki agenda geopolitik di kawasan Asia-Pasifik, yang terkadang tidak sejalan dengan prioritas Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun