“Sepakat?” ujar dean tiba-tiba yang membuat shita bingung dan menanyakan apa maksud perkataan ‘sepakat’ itu
“membantuku~” ujar dean sambil tersenyum manis
“ahhh.... kau sangat merepotkan! Kau berhutang banyak padaku” ketus shita sambil berbaring di ranjang nya, dean hanya terdiam akhirnya shita menyetujuinnya dan mendapatkan ucapan termakasih dari dean
“tidurlah... meskipun matahari belum tenggelam sepenuhnya, aku tahu kau lelah” ujar dean dengan penuh kelembutan
“apa hantu sepertimu juga tidur?” ujar shita tiba-tiba
“entahlah tapi 3 hari ini aku tidak pernah tidur, tidak terasa kantuk sama sekali”
“baiklah, jika kau merasa kantuk segeralah tidur atau kau akan sakit nantinya” mendengar perhatian shita dean terdiam beberapa saat sambil menatap ke arah luar rumah shita
“sesakit itu tak akan lebih sakit daripada perasaanku saat tahu aku tidak akan bisa hidup lagi”
Namun saat dean kembali menatap shita ternyata ia sudah terlelap. Dean memikirkan tentang kejadian tadi siang namun tiba-tiba pintu kamar shita terbuka, pria paruhbaya masuk lalu menarik selimut untuk menyelimuti shita yang sudah tertidur, dean masih duduk di jendela sambil memperhatikan pria itu mengelus lembut rambut shita
“ayah khawatir kau akan terluka jika masih di indonesia, mengirimmu ke jepang adalah jalan keluar dari semua itu” ujar pria itu lalu pergi keluar dengan pelan
Flashback