Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menikung (9)

14 Maret 2022   17:18 Diperbarui: 14 Maret 2022   17:24 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Barangkali mau air teh?" tawarnya.

"Engkus mah kayak nggak begitu percsya aku mau kerja di kapal teh."

"Iya. Selalu nggak kepikiran apa alasannya."

"Ah masa nggak kepikiran. Masa nggak mengerti kalau mau main keliling dunia nggak harus bayar?"

"Malah dibayar."

"Iya. Malah dibayar. Sebelah mana nggak mengertinya?

"Kuakui, dalam hal ini aku yang butek."

"Ya begitu. Balasan dari suka merasa pintar. Sekali dipinterin orang bingung mengatasinya."

Datang Si Bibi sambil membawa pisang sepiring, comro sepiring.

"Sok Kus. Kalau sudah nyobain pasti ketagihan. Pedesnya ada, ngeprosnya ada. Katanya orang Tasik yang jualan." sambil makan comro satu.

"Dari Jalan Gunung Sabeulah  bukan di Tasiknya?" tanya Kusnadi sambil mengambil comro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun