"Belum ada guramenya mah Kus, masih di Tasik." kata Pepen saat masuk ke kamar.
"Biarin Boss, nggak usah nyusahin."
Mereka makan berdua. Sekesai makan mereka terlentang.
"Perut kenyang...Terima kasih Neng...siapa namanya teh?"
"Nah lho, yang dimakan barusan bukan comro sembarangan, Kus."
"Sekarang lagi kepincut sama tukang comro, nanti mah mungkin yang jadi cerita teh Si Non."
Pepen lama termenung. Lalu rebah berbaring di kasur. Mengganjal kepalanya dengan tangan.
"Mira juga pernah nyindir begitu." ujarnya pelan.
Kusnadi lama menatap wajah Pepen. Tetapi yang ditatapnya seperti sedang asyik mengumbar lamunan.
"Sudah mau empat tahun hubungan sa.a Mira teh." kata Pepen seperti bicara ke dirinya sendiri.
"Pernah jadi pikiran itu juga, kalau aku jadi kerja di kapal, gimana Mira? Tapi dia teh melarang nggak, ngijinin nggak. Cuma dari perangainya kelihatan seperti nggak setuju. Malah Mama yang banyak bertanya."