Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menikung (9)

14 Maret 2022   17:18 Diperbarui: 14 Maret 2022   17:24 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Belum ada guramenya mah Kus, masih di Tasik." kata Pepen saat masuk ke kamar.

"Biarin Boss, nggak usah nyusahin."

Mereka makan berdua. Sekesai makan mereka terlentang.

"Perut kenyang...Terima kasih Neng...siapa namanya teh?"

"Nah lho, yang dimakan barusan bukan comro sembarangan, Kus."

"Sekarang lagi kepincut sama tukang comro, nanti mah mungkin yang jadi cerita teh Si Non."

Pepen lama termenung. Lalu rebah berbaring di kasur. Mengganjal kepalanya dengan tangan.

"Mira juga pernah nyindir begitu." ujarnya pelan.

Kusnadi lama menatap wajah Pepen. Tetapi yang ditatapnya seperti sedang asyik mengumbar lamunan.

"Sudah mau empat tahun hubungan sa.a Mira teh." kata Pepen seperti bicara ke dirinya sendiri.

"Pernah jadi pikiran itu juga, kalau aku jadi kerja di kapal, gimana Mira? Tapi dia teh melarang nggak, ngijinin nggak. Cuma dari perangainya kelihatan seperti nggak setuju. Malah Mama yang banyak bertanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun