Mohon tunggu...
Kiki Olivia Panjaitan
Kiki Olivia Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - Happy wife 🌷 Blessed mom of three

IRT yang sedang mencoba menepi dari hiruk pikuk dunia, dan (sok) ingin jadi penulis, tapi males nulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pizza untuk Udin

29 Juni 2024   12:06 Diperbarui: 29 Juni 2024   12:26 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Herman adalah seorang penjual sayuran di Pasar Pagi. Kerap kali ia memberi Jaka sayuran yang sudah tidak terlalu segar, tapi masih bisa dimasak dan dikonsumsi.

"Udin minta pizza lagi, Bang," keluh Jaka.

"Terus?" tanya Herman.

"Uangku nggak pernah cukup." Jaka menerawang, menatap langit dengan pandangan kosong. Ada sebuah harapan yang ia panjatkan ke atas sana. Harapan yang sepertinya mustahil terjadi, semoga ada pizza jatuh dari langit.

"Segitu cintanya kau sama Udin, Jak," cetus Herman. "Padahal dia bukan anak kandungmu."

"Bang, anak kandung atau bukan apa bedanya? Udin anakku. Titik!" tegas Jaka. "Aku mencintainya. Nyawaku pun akan kukorbankan untuknya."

Ditariknya nafas panjang-panjang, lalu dihembuskannya panjang juga.

"Bahkan  orang tua kandungnya tak menjemputnya sampai sekarang," sambungnya lagi.

"Iya ... iya, maaf. Ini pakai dulu." Herman menyodorkan dua lembar uang seratus ribu pada Jaka. "Buat beli pizza," ujar Herman sambil menaik turunkan alisnya, lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Ini statusnya apa? Kalau utang nggak deh. Utangku udah banyak," tolak Jaka halus.

"Heleh, udah susah, sombong lagi." Herman menoyor kepala Jaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun