"Maaf, ada yang bisa saya bantu, Pak?" Si pegawai mengulas senyum kembali.
"Anu mbak ... saya mau beli pizza." Jaka menyodorkan uang dua ratus ribu.
"Silahkan ke meja pemesanan, Pak. Biar saya bantu."
Jaka menurut saja.
"Bapak mau pizza varian dan ukuran apa?" tanya pegawai begitu mereka sudah di meja pemesanan. Disodorkannya buku menu pada Jaka.
"Saya nggak ngerti, Mbak. Mbak saja yang pilihkan, secukupnya uang ini saja. Untuk ulang tahun anak saya, Mbak."
"Berapa kotak, Pak?"
"Satu kotak saja."
Pegawai itu tersenyum, kemudian ia memilihkan pizza ukuran reguler dengan topping daging sapi, sosis, jamur, paprika dan keju mozzarella. Dikembalikannya selembar lagi uang Jaka
Senyum Jaka merekah. Ia melangkah keluar restoran dengan sekotak pizza di tangannya kanannya. Karung tempat botol plastik menggantung di punggungnya.
Ia tak peduli dengan tatapan orang-orang. Bahkan ia tak peduli hanya memakai sebelah sandal saja. Hatinya terlalu bahagia. Setelah sekian lama, permintaan Udin bisa diwujudkannya. Di hari ulang tahunnya pula. Seketika terbayang senyum bahagia Udin dalam benaknya.