Mohon tunggu...
Mas
Mas Mohon Tunggu... Freelancer - yesterday afternoon a writer, working for my country, a writer, a reader, all views of my writing are personal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances— Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Informasi Diametral di Balik Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat

31 Januari 2022   12:06 Diperbarui: 31 Januari 2022   15:56 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini penampakan kerangkeng di belakang rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.(KOMPAS.com/DEWANTORO)

"Pidana total. Itulah arah pernyataan Migrant Care dalam merespon berita tentang kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat," ucap Reza, Rabu (26/1). 

Namun, Reza berpendapat ada narasi lain yang perlu juga diuji, bahwa itu merupakan inisiatif masyarakat dalam memberikan layanan pengobatan alternatif bagi warga lainnya yang mencandu narkoba dan melakukan kenakalan remaja. "Toh, sulit disangkal, kedua masalah itu kian menggunung dan pemerintah punya keterbatasan stamina untuk menanganinya," ucap pria yang pernah mengajar di PTIK itu. 

Reza mengatakan jika situasinya sesuai dengan narasi Migrant Care, maka langkah represif dilakukan Polda Sumut dengan target memidanakan pelaku serta rehabilitasi dan restitusi bagi korban. 

"Namun, andaikan situasi di rumah Bupati Langkat terjelaskan oleh narasi kedua, maka hukum harus kembali ke posisi awalnya berupa ultimum remedium," kata penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia, itu.

Sebagai inisiatif warga, katanya, banyak hal di rumah Bupati Langkat yang tidak sesuai dengan parameter rehabilitasi profesional.

Walakin, terhadap sarana prasarana yang jauh dari memadai dan terhadap perlakuan yang kurang tepat, dinas-dinas terkait justru perlu melakukan standarisasi layanan serta penguatan kompetensi para personel yang berasal dari masyarakat awam. Dinas kesehatan, dinas sosial, dinas ketenagakerjaan, dan dinas kepemudaan dianggap sebagai institusi yang perlu turun tangan guna mengatasi masalah tersebut. 

"Situasi serupa (praktik pengobatan alternatif) sesungguhnya berlangsung di banyak tempat. terkait, kelemahan justru bisa diubah menjadi kekuatan," ujar Reza Indragiri.

Bagaimana berita dan opini tumbuh terpisah?

Jauh sebelum surat kabar menjadi institusi untuk mengumpulkan dan mendistribusikan berita, mereka adalah instrumen untuk ekspresi pribadi individu -- pemiliknya. Ada sedikit pemikiran yang diberikan tentang apakah opini dan fakta bercampur atau tidak.

Pada awal abad ke-19, surat kabar sering kali secara terang-terangan menjadi partisan, karena banyak di antaranya didanai oleh partai politik .

Namun, selama abad ke-19, surat kabar mulai mencari audiens yang populer. Ketika mereka tumbuh dalam sirkulasi, beberapa mulai menekankan kemandirian mereka dari faksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun