"Pidana total. Itulah arah pernyataan Migrant Care dalam merespon berita tentang kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat," ucap Reza, Rabu (26/1).Â
Namun, Reza berpendapat ada narasi lain yang perlu juga diuji, bahwa itu merupakan inisiatif masyarakat dalam memberikan layanan pengobatan alternatif bagi warga lainnya yang mencandu narkoba dan melakukan kenakalan remaja. "Toh, sulit disangkal, kedua masalah itu kian menggunung dan pemerintah punya keterbatasan stamina untuk menanganinya," ucap pria yang pernah mengajar di PTIK itu.Â
"Namun, andaikan situasi di rumah Bupati Langkat terjelaskan oleh narasi kedua, maka hukum harus kembali ke posisi awalnya berupa ultimum remedium," kata penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia, itu.
Sebagai inisiatif warga, katanya, banyak hal di rumah Bupati Langkat yang tidak sesuai dengan parameter rehabilitasi profesional.
Walakin, terhadap sarana prasarana yang jauh dari memadai dan terhadap perlakuan yang kurang tepat, dinas-dinas terkait justru perlu melakukan standarisasi layanan serta penguatan kompetensi para personel yang berasal dari masyarakat awam. Dinas kesehatan, dinas sosial, dinas ketenagakerjaan, dan dinas kepemudaan dianggap sebagai institusi yang perlu turun tangan guna mengatasi masalah tersebut.Â
Bagaimana berita dan opini tumbuh terpisah?
Jauh sebelum surat kabar menjadi institusi untuk mengumpulkan dan mendistribusikan berita, mereka adalah instrumen untuk ekspresi pribadi individu -- pemiliknya. Ada sedikit pemikiran yang diberikan tentang apakah opini dan fakta bercampur atau tidak.
Pada awal abad ke-19, surat kabar sering kali secara terang-terangan menjadi partisan, karena banyak di antaranya didanai oleh partai politik .
Namun, selama abad ke-19, surat kabar mulai mencari audiens yang populer. Ketika mereka tumbuh dalam sirkulasi, beberapa mulai menekankan kemandirian mereka dari faksi.