Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

6 Tips Memperkenalkan Olahraga Lari pada Anak

12 Juli 2024   21:55 Diperbarui: 12 Juli 2024   22:18 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak sedang berlari | Sumber : Merdeka.com.

Berlari atau olahraga lari merupakan aktivitas fisik yang manfaatnya bukan hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga psikis. Olahraga ini cocok untuk beragam usia termasuk anak-anak.

Dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, tak jarang event lari melibatkan anak-anak dengan pengawasan orang tua. Hal demikian bertujuan untuk menekan risiko yang tidak diinginkan selama kegiatan berlangsung seperti cedera pada tulang dan sendi.

Oleh sebab itu, terkadang penyelenggara event lari memberikan pilihan khusus bagi anak. Pertama, anak-anak hanya diperbolehkan mengikuti jalan sehat (sekadar berpartisipasi) sedangkan lomba lari hanya diperuntukan orang dewasa. Kedua, terdapat lomba lari yang pesertanya khusus anak-anak. Hal demikian menunjukkan bahwa bukan berarti anak-anak tidak boleh berlari sama sekali.

Terlepas dari apakah itu ajang lomba atau sekadar rekreasi, penting kiranya orang tua memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam berlari. Terlebih berlari pada usia dini karena rentan menimbulkan bahaya apabila tidak dilakukan dengan tepat.

Olahraga Lari bagi Anak

Kebiasaan berolahraga memiliki banyak manfaat bagi anak seperti (1) meningkatkan harapan hidup (kebugaran jasmani), (2) menurunkan risiko gangguan kesehatan, (3) mendongkrak performa di sekolah, dan (4) membentuk karakter.

Pada ranah kesehatan, olahraga lari dapat memperkuat tulang dan otot, meingkatkan koordinasi tubuh, dan melatih sistem kardiovaskuler pada anak.

Lari merupakan dasar dari berbagai cabang olahraga seperti sepak bola, basket, tenis, baseball, lombat tinggi, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, peningkatan gerak dasar lari pada anak sangat dibutuhkan dalam serangkaian upaya penelusuran bakat olahraga anak sejak dini.

Biasanya event atau lomba lari untuk anak-anak sering disebut dengan istilah Kid Dash. Adapun salah satu cabang olahraga atletik khusus untuk anak-anak yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dalam bentuk perlombaan disebut dengan Kids Athletics.

Ajang lomba yang memiliki unsur gerak dasar lari, lompat, dan lempar ini dapat melatih anak untuk berkompetisi dalam permainan yang menyenangkan. Kanga's Escape merupakan salah satu jenis Kids Athletics berupa kombinasi gerak lari (lari bolak-balik dengan kombinasi lari cepat) dan lompat.

Anak usia sekolah juga dapat mulai dikenalkan lari jarak pendek (lari sprint) atau salah satu cabang olahraga atletik dengan jarak 100-400 meter.

Berbagai ajang tersebut dapat membentuk mental dan fisik anak agar tumbuh optimal. Mengingat, keterampilan dalam berlari dengan baik dan benar dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memperkenalkan olahraga lari pada anak, antara lain :

Pertama, memahami teknik berlari yang benar.

Teknik berlari yang belum sempurna pada anak-anak rawan risiko. Risiko ini timbul karena kegiatan berlari pada anak tidak dilakukan dengan benar atau berlebihan. Maka, dibutuhkan pemahaman yang komprehensif misalnya pada teknik dasar lari jarak pendek yang meliputi teknik start, ketika berlari, dan memasuki garis finish.

Tulang dan sendi anak masih dalam tahap perkembangan sehingga berlari terlalu intens dapat menyebabkan cedera pada tulang dan sendi seperti fraktur tulang atau masalah pada sendi dan cedera repetitif pada otot tendon akibat olahraga seperti lari dan lompat.

Oleh sebab itu, olahraga lari pada anak sebaiknya diperkenalkan dengan bijaksana di bawah pengawasan yang cermat dan latihan yang tepat.

Kedua, memperhatikan jarak berlari.

Dikutip dari laman Nationwide Children's Hospital tentang rekomendasi jarak lari maksimum pada anak yaitu (1) usia kurang dari 9 tahun : 1,5 mile atau sekitar 2,4 km, (2) usia 9 - 11 tahun : 3,2 miles atau sekitar 5,1 km, dan (3) usia 12 - 14 tahun : 6,4 miles atau sekitar 10,3 km.

Berdasarkan pada rekomendasi tersebut mengonfirmasi bahwa olahraga lari tidak boleh ngasal. Terdapat aturan baku sebagai salah satu petunjuk agar kegiatan berlari minim risiko dan sesuai target. Sehingga perlunya orang atau pelatih dalam membersamai anak berlatih lari untuk memperhatikan jarak yang ditempuh dan sesuai kategori usia.

Ketiga, fokus pada motivasi utama.

Adapun motivai utama mayoritas orang tua dalam memperkenalkan olahraga lari pada anak sebagai (1) rekreasi, (2) kesehatan, dan (3) prestasi.

Momen atau event lari bersama keluarga tercinta dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi (quality time) untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak.

Bagi kesehatan, olahraga lari sebagai sarana mengenalkan gaya hidup sehat dan nilai-nilai positif berolahraga. Olahraga yang dapat melatih otot ini dapat mulai diperkenalkan kepada anak sejak dini agar terbiasa untuk lari.

Sedangkan pada motivasi prestasi, olahraga lari bisa menjadi salah satu minat untuk anak-anak mengembangkan bakatnya. Misalnya ditunjang dengan mengikutkan anak sekolah atau les lari.

Tips Berlari bagi Anak

Terdapat beberapa tips agar kegiatan memperkenalkan olahraga lari pada anak berjalan sesuai rencana yaitu sebagai berikut.

1. Outfit yang sesuai dengan olahraga lari.

Outfit ini meliputi sepatu lari dan pakaian yang nyaman. Bisa juga melibatkan aksesoris berupa topi yang ringan.

2. Olahraga dengan dosis dan waktu yang tepat.

Memulai dengan intensitas yang sesuai usia dan kondisi fisik mengingat timbulnya risiko kelelahan yang sewaktu-waktu dialami oleh anak. Kondisi kelelahan ini bahkan dapat berdampak demam pada anak.

Perhatikan jadwal berlatih misalnya di pagi hari dengan sinar matahari yang bermanfaat bagi tubuh atau di sore hari. Sebisa mungin hindari waktu lari di saat matahari sedang terik-teriknya karena membuat keringat lebih sulit menguap yang berisiko dehidrasi dan gangguan kesehatan akibat panas.

3. Asupan air yang cukup.

Pentingnya mencukupi kebutuhan air saat berolahraga salah satu tujuannya agar terhindar dari dehidrasi. Terlebih pada anak, jangan sampai asupan cairannya tidak terpenuhi ketika berlari. Namun, kembali lagi kepada kebutuhan cairan setiap anak saat berolahraga bervariasi berikut cuacanya, panas atau mendung.

4. Tempat yang aman.

Anak senang sekali berlari-larian saat berada di tempat yang lapang. Demikian pula ketika memperkenalkannya pada teknik dasar berlari yang harus ditunjang lokasi dengan lintasan yang aman.

Agar olahraga tanpa hambatan dan tidak berdampak pada trauma maka dapat diminimalir dengan memilih tempat yang sesuai seperti gor, taman jogging, serta trek lari yang bebas kendaraan berlalu lalang. Mengingat kita sedang memperkenalkan olahraga lari pada anak-anak.

5. Mengutamakan ketertarikan tanpa paksaan.

Terkadang masih ditemukan timbulnya tekanan psikologis pada anak karena adanya tekanan (push) untuk dapat berlari cepat atau lebih jauh dari yang seharusnya. Sehingga ini berakibat stres dan masalah kesehatan lainnya.

Mengingat salah satu manfaat dari olahraga lari adalah menyehatkan pikiran, maka mulailah mengenalkan anak tanpa adanya paksaan. Sehingga salah satu cara yang bisa ditempuh yaitumelalui permainan yang melibatkan kegiatan berlari. Terlebih aktivitas tersebut dilakukan bersama teman sebayanya sehingga hal tersebut sekaligus dapat menjalin kebersamaan dan membangun keterampilan sosial pada anak.

6. Berkonsultasi dengan dokter atau pelatih olahraga agar aman dan seimbang.

Salah satu cara yang dapat ditempuh yaitu orang tua dapat mengajukan berbagai pertanyaan seputar olahraga lari pada anak melalui media sosial. Banyak sekali dokter spesialis kedokteran olahraga atau trainer lari yang akun-akunnya sudah terverifikasi dan teruji pada bidangnya.

Hal demikian juga bisa menjadi langkah awal orang tua untuk mengikutkan les lari atau tidak. Mengingat anak menunjukkan kemampuan baik di cabang olahraga ini.

*****

Dalam memperkenalkan olahraga lari pada anak, sebaiknya yang menjadi prioritas utama adalah anak melakukannya dengan senang hati dan aktif bergerak setiap hari. Hal demikian sebagai salah satu upaya menumbuhkan semangat dan aktivitas fisik sejak dini pada anak misalnya melalui kegiatan bermain yang melibatkan unsur berlari dalam permainan.

Olahraga terjangkau dan tidak membutuhkan peralatan mahal ini lebih menekankan kenyamanan dan keamanan. Yang dapat menuntun anak pada pola hidup sehat (kebugaran tubuh) yang ditunjang dengan latihan, asupan nutrisi, serta istirahat yang cukup.

Apabila dilakukan dengan tepat, sesuai kondisi fisik, dan pengawasan yang baik, maka diharapkan anak dapat berlari dengan aman dan bermanfaat. Sekaligus menyalurkan kegemaran berlari anak-anak yang kelak akan tumbuh mnjadi generasi sehat yag kompetitif di berbagai bidang.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun