Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Yuk! Sapih Gawai pada Anak melalui Kegiatan Bermain Puzzle

6 Februari 2024   22:51 Diperbarui: 11 Februari 2024   00:47 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa koleksi puzzle si kecil (Dokumentasi pribadi)

Dikutip dari sumber instagram vijiclinic, VIJI terapis, perkembangan bermain puzzle pada jumlah keping berdasarkan usia sebagai berikut:

  • 0-1 tahun 3 keping
  • 1 tahun 3-8 keping
  • 2 tahun 5-16 keping
  • 3 tahun 8-24 keping
  • 4 tahun 30-48 keping
  • 5 tahun 60-80 keping
  • 6 tahun >100 keping

Teringat penulis pertama kali membelikan beberapa macam puzzle berbahan kayu untuk si kecil pada usia 18 bulan (1,5 tahun) seharga Rp5.000 - Rp50.000 di salah satu lokapasar. Bentuk kepingan atau bagian puzzle tersebut meliputi geometri, buah-buahan, alat tranportasi, binatang, dan sebagainya.

Beberapa koleksi puzzle si kecil (Dokumentasi pribadi)
Beberapa koleksi puzzle si kecil (Dokumentasi pribadi)

Beberapa waktu kemudian ayah si kecil juga membelikan puzzle sejumlah 100 keping dengan keterangan pada kemasan untuk anak usia di atas 5 tahun. Jadi, penulis belum memberikannya kepada si kecil dengan alasan kemampuan di usianya yang baru menginjak 4 tahun.

Beberapa kali si kecil penasaran membuka kemasan puzzle tersebut dan mencoba menyusunnya. Namun, yang didapati raut wajahnya yang menggerutu tanda dia berada dalam kesulitan menyusun kepingan yang berjumlah 100 biji.

Puzzle terdiri dari 100 keping (Dokumentasi pribadi)
Puzzle terdiri dari 100 keping (Dokumentasi pribadi)

Suatu waktu puzzle 100 keping sempat tersusun utuh namun orangtuanya yang menyelesaikan. Jadi saya berkesimpulan, nampaknya tidak usah berburu-buru menambah jumlah kepingan dalam melatih anak bermain puzzle. Biarkan anak menikmati proses penyusunan keping demi keping sesuai kemampuannya.

Aktivitas bermain puzzle si kecil juga didukung ketika di sekolah. Beberapa kali ibu gurunya menyelipkan kegiatan bermain puzzle baik secara individu maupun berkelompok.

Puzzle sebagai mainan edukasi anak

Dalam mengenalkan permainan puzzle pada anak, sebaiknya orangtua memperhatikan beberapa hal. 

Pertama, memilih puzzle dengan bahan yang ramah lingkungan dan ramah anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun