Mohon tunggu...
Kevin Julianto
Kevin Julianto Mohon Tunggu... Administrasi - Writer. Banker. Announcer.

A Passion Worker.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Psikolovea, "Fighting Fire with Fire, Exorcism"

6 Mei 2018   17:36 Diperbarui: 6 Mei 2018   18:28 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dari pemaparan Resti tentang Loka, terdapat sebuah perubahan perilaku yang agak ganjil. Laki-laki menangis dan kemudian perempuan langsung luluh? Tapi darisana jika intuisi saya benar, memang keganjilan ini yang membuat Loka seperti sekarang.

'Tapi baru kemarin saya dapat kabar dari Alex, teman kampus saya. Katanya Abe baru habis pulang dari Klaten sama Arini yang diduga pacar barunya' lanjut Resti. Terlihat bahwa permintaan Abe untuk balikan sangat jauh dari kata tulus.

Dari cerita Resti pun Loka sempat curhat, ia mendapati banyak hal ganjil yang Abe kerap lakukan. Seperti saat mereka makan di restoran sebelum Abe menangis di mobil, Abe kerap mencicipi semua minuman yang tersaji. Padahal menu minuman mereka sama. Abe juga memberikan sebagian makanannya pada Loka dengan dalih, kasihan Loka takut lapar. Juga beberapa adegan seperti bibir Abe berkomat-kamit sesaat sebelum ia menangis.

Kepada Resti, saya titipkan selama orang tuanya atau pihak keluarga tidak ada di kos Loka, terus temani jangan biarkan Loka sendiri. Karena kalau sendiri akan menuntun Loka pada melamun, dan kognitifnya akan tenggelam dan terkalahkan oleh emosi dan perasaan. Sehingga ia akan dikuasai rasa penyesalan yang sebenarnya tidak perlu disesali sebegitu hebatnya. Selain ditemani, Loka juga perlu diberi dukungan secara moril melalui nasihat dan reminder. Apalagi Loka sedang berhadapan dengan penelitian skripsi. Intinya lingkungan harus dikondisikan mendukung. Untungnya Resti sudah kosong jadwal kuliahnya dan hanya tinggal persiapan wisuda sehingga waktu senggangnya cukup banyak. Terapi ini diperlukan karena Loka perlu memperkuat sisi kognitifnya, atau biasa dikenal dengan terapi Cognitive Behavior Therapy atau CBT

Intuisi saya berkata, memang ada 'pendekatan tidak lazim' yang dilakukan oleh Abe pada Loka. Sampai-sampai,  Loka seperti kehilangan pikiran jernih dan ingin balikan dengan  yang membawa Loka pada perasaan yang sangat menyiksa yaitu menyesal. Menyesal telah putus dengan laki-laki yang sudah memperlakukannya dengan semena-mena,

Fighting Fire with Fire, Exorcism

Secara psikologis, dan terapi CBT, Loka sudah difasilitasi perawatan yang sangat baik. Di sesi konseling kali ini, terlihat perubahan yang cukup signifikan pada diri Loka. No more empty look, wajahnya terlihat lebih berenergi dan bercahaya.

"Kemarin Abe minta ketemuan sambil makan, katanya dia kangen pengen meluk saya."

"Terus  kamu iyain?"

"Masak iya sih Mas. Emoh aku. Tapi sekitar tiga hari yang lalu, ibunya Abe datang ke kampusku nyariin aku.."

"Ibunya Abe? Mau ngapain?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun