Mohon tunggu...
Kevin Julianto
Kevin Julianto Mohon Tunggu... Administrasi - Writer. Banker. Announcer.

A Passion Worker.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Psikolovea, "Fighting Fire with Fire, Exorcism"

6 Mei 2018   17:36 Diperbarui: 6 Mei 2018   18:28 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Menurut cerita mbak Resti tadi, bahwa Abe ini sosok laki-laki yang matre dan sepertinya tidak tulus perasaannya pada Loka. Dan saat ini Loka seperti sedang terpukul, kemungkinan besar karena putusnya ia dengan Abe, sampai ia menyayat lengannya sendiri dengan silet. Bukankah memang Loka merasa pria seperti Abe layak ditinggalkan?"

"Iya pada awalnya Loka bercerita ia merasa pria seperti Abe bukan sosok laki-laki yang baik. Tapi beberapa hari kemudian dia curhat lagi sama saya kalau dia nyesel putus sama Abe"

"Selang beberapa hari itu, apakah Loka pernah bertemu dengan Abe?"

"Dari curhatannya sih, Loka bilang kalau Abe nangis di hadapan Loka, bilang nyesel udah berlaku kasar dan minta balikan"

Dari penjelasan Resti saya menarik beberapa kesimpulan.

"Resti tahu kapan Loka ketemu sama Abe nya? Dan dimana?"

"Yang saya tahu sih mereka ngobrolnya di mobil yang dipinjam temannya Abe. Setelah itu mereka pergi ke restoran tempat makan langganan mereka, di restoran itu Abe mengutarakan keingiannya untuk balikan.  Dan saat naik mobil perjalanan pulang dari restoran, Abe nyetir mobil sambil nangis"

"Apa jawaban Loka saat ia di restoran tersebut?"

"Loka masih keukeuh nggak mau balikan, selain kasar dan matre, Loka juga mulai tahu Abe suka jalan sama cewek lain. Tapi anehnya itu.."

"Anehnya?"

"Besoknya setelah makan di restoran tersebut, Loka jadi banyak melamun dan bilang dia sayang banget sama Abe, masih sayang dan ingin balikan sama Abe. Bilang dia nyesel mutusin Abe, ia juga bilang kasihan Abe, seperti yang luluh melihat tangisan Abe.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun