'Hahaha  masa sih mas, kalo udah shining banget saya ngga akan kesini kali'
'Oh jadi kesini cuma untuk share darkness aja nih? Berarti udah jauh membaik dong ya?'
'hehehe mas Adri deserve got more than just a darkness, iya Jauh lebih baik mas, setelah mengikuti saran mas Adri, tepat seminggu setelah saya hampir menyakiti diri sendiri dengan mengiris lengan pakai silet'.
Losing Mind
Di lengan Loka memang terlihat garis-garis bekas luka kering, hasil sayatan silet pada tangannya. Hal itu terjadi saat ia sedang sendirian di kos-kosannya. Dan terdengar teriakan sangat dari dalam kamarnya.Â
Mirip seperti orang yang 'kesurupan' karena seakan bukan Loka yang berbicara. Teriakan histeris membuat Resti, teman kos Loka berusaha membuka pintu kamar Loka tapi tidak bisa karena terkunci.Â
Akhirnya setelah Resti berlari meminjam kunci duplikat pada ibu kos, barulah ketahuan kalau yang berteriak adalah Loka itu sendiri, namun kondisinya sudah tergeletak tidak sadarkan diri dengan kondisi tangan berlumur darah mengalir. Di sebelah silet yang Loka gunakan untuk menyayat lengannya sendiri, Resti menemukan foto Abe, yang konon sudah menjadi mantan Loka.
Di malam mencekam itu, Loka segera dilarikan oleh Resti dibantu teman-teman kos lain ke balai pengobatan terdekat untuk dilakukan pertolongan pertama dan melakukan penghentian pendarahan.Â
Beruntung Loka hanya mengalami pendarahan ringan tidak sampai memotong nadi. Endro, 'sohib' saya yang kebetulan sedang bagian jaga di klinik tempat Loka dirawat, setelah mengetahui cerita kenapa Loka bisa terluka, menyarankan Loka untuk juga mendapatkan perawatan secara psikologis.Â
Karena Loka adalah perantau di Jakarta, maka Resti dan teman-temannya yang menjadi 'wali' untuk pengurusan pengobatan Loka, termasuk untuk dijadwalkan perawatan secara psikologis. Esoknya, orang tua Loka yang mengetahui kondisi anaknya langsung bergegas untuk menjenguk, bahkan berencana memindahkan kuliah Loka ke tempat yang dekat dengan kampung halamannya di Semarang.Â
Tapi posisi Loka yang sedang penelitian skripsi hampir tidak memungkinkan untuk dilakukan pemindahan tempat kuliah. Tinggal satu langkah lagi menuju kelulusan dan gelar sarjana. Ibunda Loka benar-benar menitipkan anaknya pada Resti, satu-satunya teman dekat Loka saat ini., khususnya setelah Loka putus dengan Abe. Bahkan kalau bisa, Loka jangan dibiarkan sendiri karena biasanya hal tersebut 'kambuh' saat Loka sedang sendirian.