Ketika sedang memperhatikan koleksi menyeramkan milik Federico, tiba-tiba ada balok kayu yang melayang ke arahku. Dengan refleks cepat, aku menangkisnya dengan tendangan seni bela diri taekwondo. Sepertinya yang melempar balok kayu itu adalah Federico. Dia mungkin berpikir bahwa aku adalah anak buah Vicenzo yang masuk ke rumahnya.
Aku berteriak memanggil namanya. "Oi Federico, ini aku, Dante."
Mendengar teriakanku, ia pun langsung keluar dari tempat persembunyiannya di dalam gudang. "Oh... Dante, ternyata kau rupanya. Kukira anak buah Vicenzo yang masuk. Silahkan duduk dulu, akan kubuatkan kopi agar obrolan menjadi lebih nikmat."
"Hei, sudahlah, tidak perlu repot-repot. Langsung saja kita bahas rencana yang tadi kau bilang."
"Baiklah, pertama-tama kau harus berjanji kepadaku untuk tidak marah ya?"
Aku sedikit keheranan saat mendengar ucapan Federico barusan. Sepertinya ia sedang mabuk. "Iya deh, aku janji."
"Baguslah kalau begitu. Kita mendapat misi lagi dari Komandan William. Misi kali ini kita ditugaskan untuk membunuh Vicenzo karena ia sudah melakukan kejahatan yang tidak bisa dimaafkan, yaitu menculik anak kecil lalu menjadikan mereka sebagai pekerja paksa, menyuruh untuk mengemis, transaksi narkoba, hingga paling biadab yaitu menjadikan mereka sebagai kuli batu. Rata-rata umur mereka sekitar 6-10 tahun."
"Cih, si tua bangka itu. Dia mengingkari janjinya. Tapi ini misi untuk menyelamatkan anak-anak kecil yang tak bersalah, jadi kumaafkan si tua itu," aku mengusap-usap wajahku yang berkeringat, lalu bertanya, "Jadi... bagaimana rencananya?"
"Oke, pertama, tugaskan Rafael dan Andres untuk membebaskan semua anak-anak kecil itu. Mereka ditahan di gudang terbengkalai di Kota Milan dan dijaga oleh sepuluh orang bersenjata katana. Caranya adalah... Rafael akan memancing mereka semua. Sementara mereka fokus pada Rafael, Andres akan masuk melalui jendela gudang sebelah kiri, membebaskan anak-anak itu, dan pergi lewat belakang."
"Nah, kalau kita berdua langsung ke markas Vicenzo. Tugasku adalah memasang bom, dan tugasmu membunuh Vicenzo. Ingat kawan, kau harus menyelesaikannya dalam waktu sepuluh menit. Kalau tidak, kau dan Vicenzo akan tewas bersamaan karena ledakan."
"Baiklah, aku siap. Demi membebaskan anak-anak kecil yang tak bersalah itu. Perbuatan yang dilakukan Vicenzo sudah melampaui batas. Penjara pun jijik menampungnya. Dia sangat layak untuk dihabisi."