Mohon tunggu...
Kemas Rachyuanda P
Kemas Rachyuanda P Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya\r\nHobi: menulis cerita fiksi, dan berkhayal\r\n\r\nMoto "Be the best version of you"\r\n\r\nKunjungi pula Blog "Langkah Menuju Paris"\r\ndi www.kemasrachyuanda.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teach Me About Love - Part 5 (Ajari Aku Cinta Sesungguhnya)

24 Maret 2011   04:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Tapi aku tak merasa kalau mereka jatuh cinta… Tulisannya kurang memberikan feel, apa karena mereka belum berciuman, ya?”

“Iya! Situasi cintanya memang keren! Tapi, apa bakalan begini terus, ya?”

“Eh! Upacara sudah mau dimulai ayo buruan!”

“Iya! Iya! Aku mau lihat Aubrey, aku enggak mau kelewatan berdiri di depan!! Ayo cepetan!!” Perlita terdiam sembari membuka pintu toiletnya, dan menatap kaca wastafel, menatap dirinyaa, tubuhnya yang tinggi, kulitnya yang putih, rambut poninya, serta mata kecil dibalik lensa.

“Apa yang mereka bilang adalah benar, bagiku yang tidak mengerti tentang cinta, mungkin terlalu mustahil untuk menulis novel tentang cinta…”

Perlita perlahan berjalan keluar kamar mandi, didepan sudah ada Devin yang menunggunya sedari tadi, rambut yang acak-acakan, baju yang awut-awutan. Namun orang yang begitu mengerti dia. Devin perlahan mendekat kearah Perlita dan menggenggam kedua tangan Perlita.

“Upacara sudah dimulai, apa kau sakit?” Tanya Devin, ia menatap sepupunya dengan penuh kekhawatiran,

“Tidak, aku baik-baik saja…”

“Kau tidak perlu memaksakan diri untuk menulis novel cinta, kau jadi aneh semenjak menulis novel itu, bukankah orang-orang masih menyukai tulisan Perlita, meski bukan tentang cinta?”

Perlita terdiam sembari terus melangkah bersama Devin menuju ruang upacara. Hingga upacara dimulai ia terus terdiam, dan memikirkan apa yang dikatakan oleh Devin kepadanya “Aku sudah tidak bisa mengancam Aubrey, aku juga tak mengenal apa itu cinta. “

“Mari kita sambut ketua osis kita Aubrey Altaf!!!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun