Mohon tunggu...
Kemas Rachyuanda P
Kemas Rachyuanda P Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya\r\nHobi: menulis cerita fiksi, dan berkhayal\r\n\r\nMoto "Be the best version of you"\r\n\r\nKunjungi pula Blog "Langkah Menuju Paris"\r\ndi www.kemasrachyuanda.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teach Me About Love - Part 4 (Ciumlah Aku)

18 Maret 2011   06:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:41 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“KLIIIIIK!!!!” Perlita menggunakan ponselnya untuk memotret kelaukan Aubrey yang sedang sibuk menggeledah tas Perlita. “Aubrey, suka menggeledah tas, cewek…”

“ARGGGHHHH!!!” Teriak Aubrey terkagetkan dengan kelakuan Perlita dari belakang.

“Tak kusangka, aku mendapat bukti, dan foto yang bagus…” Perlita melangkah menuju Aubrey.

“Aku sangat marah padamu, Aubrey!! Kau boleh saja, mencari kelemahanku, tapi berbeda bila kau memanfaatkan cewek yang suka padamu!!!”  Perlita mendekatkan wajahnya kehadapan Aubrey,

“Hemm, perkataan yang bagus untuk orang yang tidak mengerti tentang perasaan dan cinta sepertimu Perlita.” Perlita hanya terdiam mendengar perkataan Aubrey, “Itu benar, karena itu aku mencoba untuk mengerti…”

“Jangan lupa ciuman kemarin sempat tertunda, kan Aubrey!!”

Aubrey terdiam, ia tahu keseriusan dari wajah Perlita, ia masih belum bisa menemukan kelemahan Perlita agar gadis cina itu menjauh darinya, cara satu-satunya adalah menyelesaikan semuanya dengan cepat.

“Aku tau, hanya melakukannya, kan?” Aubrey segera memojokkan Perlita di tembok gudang tua, semakin dekat, dan sangat dekat, tubuh, dan wajah mereka berhadapan, mengalunkan detakan jantung yang mulai seirama, melodi-melodi dengan rytme yang sama, aliran darah mengalir cepat, jantung memompa lebih cepat dari sebelumnya.

Tatapan mata Perlita dibalik lensa tipisnya.

“Tutup matamu!” Pinta Aubrey

Perlita mengikuti apa yang dikatakan Aubrey, “Aku cuma bisa mendengar nafas yang lembut, antara dia dan aku, hanya dengan itu sudah memberitahu kalau dia mendekatiku, dan bibirnya akan…”
Hening….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun