“Duluan aja Bro”.
“Ga usah terlalu dipikirin Nyet”, Sinam sambil senyum.
“Ok, ini komputernya aku tidurin dulu ya”, balas Nawayrak dengan senyum maksa.
Sabeb dan Sinam ngobrol dan berjalan pelan sambil menunggu Nawayrak.
“Eh Sin, kenapa tiap kamu yang ajak Naway langsung mau ya?”.
“Ayo”, Nawayrak tiba-tiba datang sambil melompat memegang pundak Sinam dan Sabeb.
Mendengar pertanyaan Sabeb, Sinam cuma bisa tersenyum melihat Nawayrak pujaan hatinya sudah tersenyum kembali.
Pas posisi mau duduk di kursi kantin. Nawayrak kebelet dan buru-buru pergi.
“Eh, mau kemana Nyet?”, tanya Sinam dengan sigap.
“Panggilan alam”, jawab Nawayrak sambil pegang perutnya.
Ditoilet Nawayrak duduk menikmati “proses produksinya”. Dia merenung kalimat per kalimat Bosnya si Mr Perfect.