Raine dan Shine segera berangkat, takutnya terlambat dan mendapat hukuman.
Sampai di sekolah Raine tidak melihat batang hidung April. Dia akhir- akhir ini sering menghilang. Padahal sudah Raine bela belain membawa Shine langsung untuk di kenalkan padanya.
Lama menunggu, April tak juga muncul, akhirnya Raine dan Shine pergi ke taman sekolah yang agak sepi. Siapa tahu April ada di sana.
“Shine nggak ap-apa, ‘kan? Nemenin gue buat nyari April.”
“Nggak apa-apa tenang aja,” ucap Shine sambil tersenyum.
“Rai! Hai!elo bicara sama siapa?” tanya April yang tiba- tiba sudah ada di dekat Raine.
“Pril! Ini, Shine, di samping gue, katanya elo mau kenalan?” jelas Raine.
“Mana? Nggak ada seseorang di samping elo Raine, jangan ngigau deh,” April berusaha melihat.
Kenapa? Kenapa April tak melihatnya, jelas-jelas Shine ada di samping Raine. Dia kebingungan.
EPILOG
Raine baru tahu kalau Shine adalah ghost, tidak mungkin, bagaimana bisa?dia tidak menyangka sekali. Dia memang siswa di sini dan di kelas XII Ipa, tapi dia sudah pergi untuk selamanya gara-gara kecelakaan satu tahun yang lalu ketika dia akan mengikuti turnamen basket. Raine yang anak pindahan tentu tidak tahu dengan cerita itu, memang katanya Shine masih sering muncul di sekolah dan berlatih basket sendiri,