“Sorry, udah lama nunggunya ya!” Shine menghampiri dimana Raine berdiri.
“Nggak juga kok,” jawab Raine tenang.
“Kalau gitu, yuk, ah!” hine langsung menarik tangan Ranie, genggaman tangannya kuat sekali.
Deg!
Jantung Raine langsung kobat kabit, deg-deg-an tidak karuan.
Dalam perjalan pulang, mereka lebih banyak diam, mereka asyik dengan pikiran mereka masing-masing, tidak seperti biasanya yang mengobrol ke sana ke mari tapi nggak jelas yang penting happy.
“Emm …,” Shine sepertinya mau buka mulut.
“Nie!” panggilnya pelan, tapi Raine masih bias menangkapnya.
“Ya, ada apa? “ tanyanya langsung menatap Shine.
Bukan menjawab, Shine malah diam sambilmenatap Raine. Dia jadi salah tinggkah,
“Aku suka kamu,” ucap Shine lancar.