Oh My God!
Ternyata tangannya masih digandeng Shine. Raine tidak sadar kalau dari tadi mereka jalan bareng sambil gandengan tangan, kirain sudah dilepasin, jadi malu.
Raine jadi ketawa sendiri pas mengingat kejadian itu, dia langung menutup muknya dengan bantal. Malu plus senang! Campur aduk, tidak menentu.
Entah sejak kapan ya ada perasaan suka di antara mereka, tidak jelas, semua mengalir bergitu saja.
Sampai saat itu datang. Yup! Shine menembak Raine dan besoknya Raine mengiyakan nya. Senang, akhirnya dua hati manusia telah menyatu.
BRUKKK!
“Aduh sakit!” teriak Raine sambil berusaha berdiri dari tempat di mana dia jatuh.
Olala! Gara-gara masih kepikiran Shine dia jadi jatuh bangun.
Ketika Raine datang, ternyata kelas masih sepi. Tumben, ini dimanfaatkan Raine untuk mencari Shine. Cowok itu bilang dia di kelas XII Ipa. Jadi, Raine segera ke sana, tapi dia tidak menemukan batang hidung Shine.
Mungkin belum datang, akhirnya dia kembali ke kelas tanpa membawa hasil.
“Wah, Raine senyum-senyum sendiri, hayoo lagi ngelamunin siapa?” April mengangetkan Raine.