Dengan agak malu- malu Raine menyambut uluran tangan itu sambil nyebutin namanya.
“Jam segini kok baru cabut?“ tanya Shine.
“ Lu sendiri ngapain main basket sendirian, sampai sore lagi,” balas Raine cuek.
Mereka lalu tergelak bersama. Bukankah nasib mereka sama saja, Uch dasar!
Jadinya , hari itu Raine pulang bareng sama cowokyang baru dikenalnaya beberapa menit, tapi orangnya lumayan asyik, so Raine jadi tidak bete dibuatnya.
Mereka menelusuri jalan-jalan kecil yang sudah sepi, padahal biasanya, ‘kan banyak banget yang nongkrong. Tapi, untung hari ini tidak ada, kalau ada biasanya selalu godain Raine, dan itu membuat dia risih.
Tidak terasa, ternyata Raine sudah sampai di depan rumah. Wuih! Cepat sekali berjalannya waktu, but cowok itu sepertinya rumah yang dituju masih jauh, jadi sebelum Raine masuk rumah dia mengucapkan terima kasih dulu pada cowok itu.
Cowok itu menanggapinya dengan senyum dan berlalu begitu aja sambil melambaikan tangan pada Raine. Tanpa sadar Raine jadi tesenyum sendiri. Kenapa? Who Knows!
Tiba di rumah Raine langsung rebahan di kasur empuk kesayangannya. Maklum lelah sekali, dia jadi malas melakukan apa-apa, termasuk mandi. Nanti dulu itu yang ada dipikirannya.
Tidak terasa, waktu berlalu dengan cepat, bagaimana tidak , sekarang Raine itu sudah akrab dengan Shine.
Raine jadi suka pulangagak sore demi menunggu Shine latihan basket, padahal dulu dia selalu ingin cepat-cepat pulang. Tapi, semenjak kedatangan Shine dikehidupan Raine, semua berubah. Kecuali satu sifat cueknya.