Mohon tunggu...
Kaysa Putri
Kaysa Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi menonton

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak kebiasaan membaca buku cerita terhadap kemampuan literasi anak usia dini

25 Januari 2025   09:40 Diperbarui: 25 Januari 2025   09:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kata kunci: kebiasaan membaca, buku cerita, literasi, anak usia dini.

Pendahuluan

Kemampuan literasi menjadi salah satu aspek yang krusial bagi tumbuh kembang anak pada usia dini. Literasi tidak sekedar tentang kemampuan membaca maupun menulis, namun juga terkait dengan kemampuan dalam mendengar dan berbicara. Literasi merupakan jalan utama bagi anak untuk memahami berbagai macam informasi guna mendukung proses pembelajarannya di masa mendatang. Salah satu cara efektif dalam menumbuhkan kemampuan literasi anak sejak dini adalah dengan membiasakan membaca buku cerita. Aktivitas dalam membaca buku cerita dapat membantu anak dalam mengeksplorasi dunia melalui imajinasi nya sendiri, memperkaya kosakata, serta mengasah kemampuan berpikir dengan kritis dan kreatif (Marie et al., 2023).

Buku cerita mempunyai keunikan tersendiri bagi anak usia dini karena umumnya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, alur cerita sederhana, serta bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Kebiasaan membaca buku cerita tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca bagi anak, namun juga membantu mereka dalam memahami nilai-nilai kehidupan yang disampaikan melalui cerita. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Al-'Alaq ayat 1-2: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah." Ayat ini menunjukkan pentingnya membaca sebagai jalan untuk memperoleh ilmu pengetahuan (Vebrianti et al., 2024).

Namun, dalam kenyataannya, kebiasaan membaca buku cerita masih kurang diterapkan dengan konsisten, baik di lingkungan keluarga maupun lembaga pendidikan anak usia dini. Banyak orang tua yang belum sadar akan dampak positif dari kebiasaan membaca bagi anak usia dini ini sehingga, aktivitas membaca belum menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari anak. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa anak dengan kebiasaan membaca buku cerita sejak dini cenderung memiliki kemampuan literasi yang lebih baik dibandingkan anak yang tidak memiliki kebiasaan tersebut (Setiani, 2022).

Pendampingan orang tua atau pendidik selama aktivitas membaca sangat penting untuk memaksimalkan manfaat yang diperoleh anak dalam aktivitas membaca. Pendampingan terhadap anak dalam membaca tidak hanya memberikan penjelasan atas cerita yang dibaca, namun juga mempererat hubungan emosional antara anak dan orang tua maupun terhadap pendidik dan lingkungannya. Dengan demikian, membaca buku cerita tidak hanya berdampak pada perkembangan kognitif namun juga terhadap perkembangan sosial dan emosional anak (Sudirman & Trisnawati, 2024).

Melalui kajian literatur ini, diharapkan diperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampak kebiasaan membaca buku cerita terhadap kemampuan literasi anak usia dini. Penelitian ini juga memiliki tujuan untuk memberikan rekomendasi bagi orang tua, pendidik, dan pihak terkait agar lebih aktif mendorong kebiasaan membaca anak sejak dini. Langkah ini penting guna mempersiapkan anak sebagai generasi yang cerdas, berpengetahuan, serta memiliki karakter yang baik di masa mendatang.

Kajian Teori

1. Konsep Literasi Anak Usia Dini

Literasi anak usia dini mencakup kemampuan dasar seperti mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut menjadi fondasi penting bagi anak untuk memahami informasi, mengekspresikan diri, dan berinteraksi dengan efektif. Literasi bukan hanya terbatas pada kemampuan mengenal huruf maupun membaca kata-kata, namun juga melibatkan kemampuan mengolah bahasa, membentuk kalimat, serta menyusun ide. Kemampuan tersebut mendukung perkembangan sosial-emosional anak pada usia dini secara aktif, seperti saat bagaimana mereka mampu menyusun kalimat yang lebih panjang dan jelas dalam berkomunikasi (Santos & Fettig, 2016). Aktivitas sehari-hari seperti membaca buku cerita menjadi salah satu cara yang efektif dalam mengasah kemampuan literasi anak. Dengan membaca buku, anak akan mempelajari kosakata baru, struktur kalimat yang lebih kompleks, serta berbagai konsep yang relevan dengan kehidupan. Proses ini tidak akan meningkatkan kemampuan berbahasa saja, namun juga memperluas wawasan serta pemahaman anak tentang dunia sekitarnya.

Selain itu, literasi pada tahap awal kehidupan anak memiliki peran untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif (Oktariani & Ekadiansyah, 2020). Dengan membaca buku cerita anak tidak hanya memahami teks namun, juga memanfaatkan imajinasi mereka untuk memahami alur cerita dan hubungan antar karakter. Melalui aktivitas membaca buku cerita, anak juga melibatkan imajinasi mereka untuk memahami alur cerita, karakter, serta hubungan di antara keduanya. Kegiatan ini memberikan manfaat secara kognitif maupun emosional. Dari sisi kognitif, anak belajar menginterpretasikan informasi dan membangun pemahaman yang lebih mendalam. Sementara itu, dari sisi emosional, anak diajak untuk mengenali berbagai perasaan dan emosi yang muncul melalui kisah yang dibacanya, sehingga membantu mereka mengembangkan empati dan pemahaman terhadap diri sendiri maupun orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun