Mohon tunggu...
Katherine Kat
Katherine Kat Mohon Tunggu... Freelancer - Wife, Mom & Self-employed

Tinggal di Toorak, VIC dan Jawa Tengah, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lima Bintang yang Tak Selalu Bisa Jadi Pegangan

18 Juli 2019   09:57 Diperbarui: 18 Juli 2019   10:11 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai sesama penjual saya kerap risih ketika ada sesama seller yang mengocehkan:

"Jangan lupa bintang lima-nya ya gan!"

"Ditunggu bintang lima --nya ya kak!"

Ocehan semacam itu buat saya menunjukkan kalau si penjual atau penyedia jasa tidak paham bahwa reputasi adalah sebuah komitmen yang harus dibangun, bukan diminta cuma-cuma.

Reputasi dibangun lewat sebuah komitmen jangka panjang, lewat totalitas dan kesungguhan bukan mengemis. Jangan jadi pengemis bintang!

Sebagai penjual adalah kewajiban kita memberikan layanan terbaik, memberi deskripsi jelas bahkan sedetil-detilnya kepada calon pelanggan.

Bukan ogah-ogahan. Menulis deskripsi produk malas, foto ala kadarnya bahkan tak jarang comot sana comot sini.

Sudah begitu enggan melayani pertanyaan calon pelanggan, di bagian "Syarat dan Ketentuan" ditambahi embel-embel "Be a Smart Buyer" padahal intinya hanya apapun yang terjadi tidak terima komplain.

Calon pelanggan disuruh jadi "smart buyer" padahal seller-nya malas dan tidak "smart"

Ada cacat barang tersembunyi (baik sengaja atau tidak) lalu ketika pembeli komplain malah dijawab:

"Membeli berarti setuju"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun